Kalo ada yang liat bio Twiter gue di akun @yosfiqariqbal , maka ada kata
‘Sherlockian’. Apa itu Sherlockian? Apa, yang dijual mbok-mbok buat sarapan?
Itu ketan woy! Jadi Sherlockian ini adalah sebutan buat para penggemar tokoh
detektif rekaan penulis Inggris yang hidup di tahun 1859-1930, Sir Arthur Conan
Doyle. Sherlock Holmes namanya.
Sir Arthur Conan Doyle |
Sekilas nih tentang tokoh Sherlock. Dia ini adalah seorang dengan
kemampuan otak brilian dalam meyingkap fakta-fakta yang luput dari pemikiran
orang kebanyakan. Scotland Yard (satuan kepolisian Inggris) sering minta
bantuan doi kalo udah mentok menangani sebuah kasus. Sherlock sendiri menyebut
profesinya ini sebagai konsultan detektif, sebuah profesi yang diklaimnya satu-satunya
di dunia. Kemampuan menganalisis dan menyimpulkan sesuatu itu disebutnya
sebagai science of deduction (mampir ke thescienceofdeduction.co.uk deh, keren
loh!). Sherlock bisa mengetahui kepribadian seseorang hanya dengan menganalisis
sepatu orang tersebut. Seperti cenayang, tapi sesungguhnya itu merupakan
kesimpulan dari beberapa fakta yang sangat logis. Uniknya, atas kemampuannya
yang luar biasa itu, Sherlock nggak pernah minta bayaran untuk orang-orang yang
datang minta bantuannya. Yang terpenting baginya adalah, ada sebuah kasus dan
otaknya bisa terus bekerja. Makanya doi sering ngerasa bosen kalo beberapa hari
aja nggak nemu kasus pembunuhan. Pendeknya, Sherlock ini adalah seorang
psikopat. Yeah, high function pshycopat. Dalam setiap aksinya detektif hebat
ini selalu didampingi oleh seorang pensiunan dokter militer bernama dr. John
Watson. Watson ini yang selalu menulis jurnal tentang kasus-kasus yang
ditangani Sherlock Holmes.
Karya-karya tentang Sherlock Holmes ini banyak banget diadaptasi ke
berbagai bentuk. Ceritanya ada berseri-seri. Ada yang dikumpulin dalam bentuk
novel utuh berupa kumpulan kasus sampe yag dijual secara stensilan. Ada juga
beberapa penerbit yang membeli hak terbitnya sehingga jangan heran kalo ketemu
sama novel Sherlock Holmes yang bukan ditulis sama Conan Doyle.
Sebagai penggemar detektif fiksi ini, gue mau share tentang Sherlock
Holmes dari berbagai versi. Menurut gue, ada tiga versi yang paling laris dan
banyak orang tau tentang Sherlock Holmes ini. Yaitu versi novel, Film
Hollywood, dan versi serial TV-nya. Gue bahas atu-atu nih ya.
Pertama versi novel. Di novel ini ceritanya mengggunakan point of view
orang kedua. Yaitu dari sudut pandang si dr. Watson sebagai perawi kisah. Nggak
banyak loh novel dengan sudut pandang kayak gini dan bagus. Sherlock di sini
karakternya dingin, cerdas, angkuh, sinis dengan yang namanya cinta, dan
percaya diri. Tapi karena media buku yang terbatas, kita cuma tau bentuk fisik
Sherlock yang tinggi dan kurus. Kasus favorit gue adalah ‘The Dancing Men’,
atau Sandi Orang Menari. Kayak gimana ceritanya? Cari bukunya aja deh, terus
baca =p
Salah Satu Novel Sherlock Holmes |
Kedua, versi Film Hollywood. Sherlock diperankan oleh Robert Downey Jr
dan Watson diperankan oleh si Jude Law. Di film ini kita lebih leluasa
menginterpretasikan sosok dan setting yang mungkin cuma kita reka-reka kalo baca
novelnya. Misalnya, gimana situasi London di tahun 1800-an. Karakter si
detektif ini sedikit beda sama novelnya. Di sini Sherlock Holmes nggak begitu
‘kaku’, dia masih mempunyai selera humor. Yah, khas aktingnya si Robert Downey
lah. Versi industri film Amrik ini ada dua sekuel. Yang pertama berjudul
‘Sherlock Holmes’, yang kedua ‘Sherlock Holmes: Game Of Shadow’. Lebih seru
yang mana? Gue pribadi sih yang kedua. Karena Sherlock ketemu sama musuh yang
sepadan kemampuannya, James Morriarty. Denger-denger sih film ketiganya rilis
Desember taun ini.
Robert Downey Jr Sebagai Holmes Versi Hollywood |
Jude Law Sebagai Watson Versi Hollywood |
Terakhir versi serial TV. Kalo di TV nasional sih belom ada yang nayangin
ya. Kita bisa nonton di AXN TV atau saluran BBC. Atau bisa juga download. Dan
kalo lagi untung, bisa juga nemu di mamang DVD. Serial ini udah berjalan 3
season dimana tiap seasonnya berjarak 2 tahun. Sherlock di sini diperankan
dengan sangak apik oleh Bennedict Cummberbatch, sedangkan lakon dr. Watson
dimainkan Martin Freeman (yang jadi Bilbo Baggins di The Hobbit). Eh tau nggak,
ini versi paling unik loh. Karena di versi ini setting cerita ada di tahun
2010-an. Dengan kata lain, dengan kreatifnya tim serial ini ‘memindahkan’
London dari abad 19 ke abad 21. Sherlocknya udah punya smartphone, Watson juga
rajin ngeblog dan ngetik ceritanya pakai Apple. Keren. Karakter Sherlocknya
bener-bener sama kayak di novel. Dan yang paling penting, versi ini menceritakan sisi lain dari sang detektif
yang nggak pernah dibahas di versi mana pun. Misalnya tentang keluarga
Sherlock, masa kecil Sherlock, arti nama Sherlock, sampai hubungan personal
penuh emosi dengan Watson sahabatnya. Kekuatan utama dari serial ini adalah
cerita berbeda di tiap episodenya tapi sebetulnya saling berkaitan dengan
ending yang seolah ‘biasa aja’ tapi sanggup bikin Sherlockian nggak bisa tidur
nunggu episode terbarunya keluar.
Om Bennedict Sebagai Sherlock di Versi TV Series |
Mas Martin Sebagai Watson di Versi TV Series |
Dari tiga versi itu, jualan utamanya sih sama. Analisis, hipotesa, dan
pengambilan kesimpulan yang nggak terbayangkan dan paling nggak kita bakal
berseru: “awesome!”
Itu aja sih menurut gue versi Sherlock paling terkenal. Kalo ada yang
punya Sherlock versi lain, boleh banget loh share infonya ke gue. Ditunggu ya!
I’m Sherlockian. You? =)
“Brainy is new sexy.” –Sherlock Holmes-
Belum pernah baca novelnya atau nonton filmnya.. Seru kayanya.
ReplyDeleteMakasih infonya gan. Salam kenal..
Seru banget. Untuk memulai, coba nonton serial TV-nya dulu deh. Semoga ketagihan. Salam kenal juga Gan =)
DeleteUdah lama pengen baca novelnya, tapi setiap ke gramed nemunya novelnya yg setebel kotak mie rebus.
ReplyDeleteAhahaha...coba beli yang stensilan aja dulu mbak, yang satu kasus. Di Indom*ret ada. Kalo nggak coba nonton TV Seriesnya buat menimbulkan Chemistry sama Holmes. Biasanya cewek-cewek histeris tuh sama si Bennedict Cumberbatchnya.... =D
Delete