Perguruan Sayap Merah, Harimau Sakti, Pendekar Naga Putih, hingga jurus Tongkat Emas Melingkar Bumi. Nama-nama semacam itu pasti familiar sama para penikmat kisah silat jaman dulu. Klasik dan sederhana.
Begitu juga kesan yang timbul ketika gue selesai nonton Pendekar Tongkat Emas. Tema yang diangkat film ini simpel banget, tentang dendam dan pengkhianatan. Khas film silat jaman dulu. Ga perlu energi berlebih untuk menikmati alur dan pesan-pesan yang disampaikan film ini.
Tapi soal eksekusi ide, Pendekar Tongkat Emas ga bisa dibilang sederhana. Keliatan banget film ini ga digarap secara asal jadi. Koreo silatnya luar biasa, lebih luar biasa karena dilakukan oleh aktor dan aktris yang ga biasa main di genre action. Eva Celia misalnya, doi sukses membawakan peran Dara dengan cukup baik. Dan gerakan-gerakan silatnya sama sekali nggak kaku. Sebuah bukti bahwa film ini memakan waktu persiapan yang nggak sebentar. Karena mengarahkan bukan pemain action melakukan gerakan martial art dengan halus, harus melalui tahapan latihan yang ga gampang.
'Kemewahan' film ini juga tergambar jelas dari setting lokasinya. Full mengambil setting di savana dan perkampungan di Sumbawa Timur plus scene-scene landscape luar biasa, sangat mendukung jalan cerita. Mira Lesmana dan Riri Riza banget nih, yang 'ngejual' landscape suatu daerah. Sumbawa Timur mesti siap-siap jadi Belitung pasca Laskar Pelangi.
Di cerita film ini setting lokasi dan waktu emang ga disebutin secara spesifik dimana dan pada zaman apa konflik terjadi. Penonton dibiarin menginterpretasikan sendiri karena ini murni cerita fiksi.
Ada beberapa plothole kecil yang semestinya bisa dieksplor lagi dalam film ini. Tapi ngga ganggu jalan cerita secara keseluruhan kok.
Di beberapa adegan juga ada teknik animasi visual yang kurang halus. Untungnya scene semacam itu cuma sekelebatan lewat.
Kabarnya film ini dimodalin dengan dana 25 miliar. Sebuah angka yang sebanding dengan kualitas yang dihasilkan. Bisa balik modal atau nggak nih film, kembali ke selera pasar. Yang suka baca karya Bastian Tito atau bahkan komik stensilan Tatang S, kudu nonton deh. Saksikan sendiri jurus pamungkas Tongkat Emas Melingkar Bumi yang melegenda.
Soal akting? Nicholas Saputra, Reza Rahardian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim, adalah nama-nama yang bisa dijadiin jaminan.
Untuk yang rindu film silat asli Indonesia tanpa adegan sadis dengan darah berceceran, atau film silat realistis tanpa ada jurus semacam kamehameha dan naga terbang, film Pendekar Tongkat Emas adalah jawabannya =)
Begitu juga kesan yang timbul ketika gue selesai nonton Pendekar Tongkat Emas. Tema yang diangkat film ini simpel banget, tentang dendam dan pengkhianatan. Khas film silat jaman dulu. Ga perlu energi berlebih untuk menikmati alur dan pesan-pesan yang disampaikan film ini.
Tapi soal eksekusi ide, Pendekar Tongkat Emas ga bisa dibilang sederhana. Keliatan banget film ini ga digarap secara asal jadi. Koreo silatnya luar biasa, lebih luar biasa karena dilakukan oleh aktor dan aktris yang ga biasa main di genre action. Eva Celia misalnya, doi sukses membawakan peran Dara dengan cukup baik. Dan gerakan-gerakan silatnya sama sekali nggak kaku. Sebuah bukti bahwa film ini memakan waktu persiapan yang nggak sebentar. Karena mengarahkan bukan pemain action melakukan gerakan martial art dengan halus, harus melalui tahapan latihan yang ga gampang.
'Kemewahan' film ini juga tergambar jelas dari setting lokasinya. Full mengambil setting di savana dan perkampungan di Sumbawa Timur plus scene-scene landscape luar biasa, sangat mendukung jalan cerita. Mira Lesmana dan Riri Riza banget nih, yang 'ngejual' landscape suatu daerah. Sumbawa Timur mesti siap-siap jadi Belitung pasca Laskar Pelangi.
Di cerita film ini setting lokasi dan waktu emang ga disebutin secara spesifik dimana dan pada zaman apa konflik terjadi. Penonton dibiarin menginterpretasikan sendiri karena ini murni cerita fiksi.
Ada beberapa plothole kecil yang semestinya bisa dieksplor lagi dalam film ini. Tapi ngga ganggu jalan cerita secara keseluruhan kok.
Di beberapa adegan juga ada teknik animasi visual yang kurang halus. Untungnya scene semacam itu cuma sekelebatan lewat.
Kabarnya film ini dimodalin dengan dana 25 miliar. Sebuah angka yang sebanding dengan kualitas yang dihasilkan. Bisa balik modal atau nggak nih film, kembali ke selera pasar. Yang suka baca karya Bastian Tito atau bahkan komik stensilan Tatang S, kudu nonton deh. Saksikan sendiri jurus pamungkas Tongkat Emas Melingkar Bumi yang melegenda.
Soal akting? Nicholas Saputra, Reza Rahardian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim, adalah nama-nama yang bisa dijadiin jaminan.
Untuk yang rindu film silat asli Indonesia tanpa adegan sadis dengan darah berceceran, atau film silat realistis tanpa ada jurus semacam kamehameha dan naga terbang, film Pendekar Tongkat Emas adalah jawabannya =)