Sebelum ini gue pernah nulis tentang tipe-tipe relationship, dan klub sepak bola. Di postingan ini gue pun mau nulis dengan template yang sama. Tapi dengan isi dan pengorelasian yang beda. Kalo di tulisan pertama objeknya adalah relationship-klub bola, maka di postingan ini menjadi relationship- tokoh dalam film.
Film itu tercipta berawal dari ide dan kegelisahan pembuatnya. Mengamati relationship tiap pasangan di dunia ini kemungkinan adalah bagian dari kegelisahan itu sehingga timbul sebuah ide untuk menuangkannya ke dalam skenario, dan kemudian pita film. Setiap tema dan judul nyarisselalu mempunyai benang merah dengan hubungan sepasang kekasih, mantan kekasih, atau mereka yang berharap menjadi kekasih.
Siapa tau ada yang relationshipnya kayak pasangan film-film berikut:
1. Seth-Meg (City of Angels)
Ini tentang cinta dengan dasar yang secara kodrat udah beda. Seth adalah seorang Malaikat, sedangkan Meg manusia biasa. Tapi mereka jatuh cinta. Hubungan mereka mirip-mirip jutaan hubungan di luar sana yang juga dengan perbedaan prinsipil. Misalnya beda suku yang nggak bisa diterima, beda umur yang kelewat jauh, beda jari mana yang biasa dipake buat ngupil, sampe beda…ummm…agama. Siklus bagi mereka yang menjalani relationship tipe ini adalah: Awalnya indah, perbedaan akan menyatukan kita, terus ada pertenatangan dari lingkungan sekitar, kemudian terjebak dalam kalimat klise “Jalanin aja dulu, ke depannya gimana entar”, lalu tekanan makin kuat, putus asa, selesai. Banyak sih yang berakhir bahagia, tapi yang gagal juga nggak kalah banyak. Seth, dan Meg juga sempat menikmati cinta yang indah. Seindah Tahoe Lake yang menjadi latar cerita cinta mereka. Begitu salah satu di antara mereka memutuskan untuk berkorban supaya menjadi sama, mereka justru terpisah. Ada sebuah anekdot ironis untuk yang menjalani hubungan dengan perbedaan prinsipil seperti ini, “Kalian selalu punya alasan untuk putus.”
2. Genta-Riani (5cm)
Ada benernya juga kalo banyak yang bilang cowok-cewek sahabatan itu nggak bakal pernah tulus. Salah satunya pasti ada yang ngarep lebih. Di 5cm, Genta dan Riani diceritakan bersahabat deket. Tapi salah satu dari mereka mencintai yang lain, namun nggak berbalas. Akhirnya mereka bener-bener ‘cuma’ sahabatan. Sabar aja ya buat yang terjebak friendzone. I know, pedih. Hubungan kalian begitu Tulus. Iya Tulus penyanyi. Bagai sepasang sepatu selalu bersama tak bisa bersatu. Film 5cm mengajarkan untuk menurunkan ekspetasi terhadap sahabat berlawanan jenis. Jaga terus perasaan sebatas sahabat, siapa tau dengan begitu justru jodoh. Daripada dari awal ngarep lebih tapi selamanya cuma dikenalin sebagai temen pas kondangan bareng.
3. Joni-Jelita (Janji Joni)
Apa pun yang terjadi, Joni nggak mau ngecewakan Jelita. Joni nggak mau Jelita nunggu dia terlalu lama. Janji harus dipenuhi, walaupun harus masuk ke sarang penyamun. Kalo ada yang pasangannya kayak si Joni, pertahankan dia. Dia berani bikin komitmen dan nggak kenal nyerah untuk menepatinya di tengah segala keterbatasan dan rintangan. Walopun mungkin aja komitmennya dimulai dari yang kecil-kecil dulu. Adakah yang lebih membahagiakan daripada punya pasangan yang berani membangun kepercayaan dan membuktikannya?
4. Nobita-Shizuka (Stand By Me)
Filmnya memang tentang persahabatan Nobita dan Doraemon. Tapi di sini juga diceritakan kisah cinta Nobita dan Shizuka. Menurut gue, ini kondisi ideal dari semua relationship. Temenan dari kecil, naksir, lalu kemudian berjodoh. Udah gitu klop banget seperti Yin, dan Yang yang saling mengimbangi. Nobita punya karakter bodoh, malas, nggak bisa diandalkan, payah dalam olah raga, pokoknya tipe-tipe yang kalo berantem ama telor semut aja kalah. Tapi Shizuka yang cantik, pintar, idola kampung, dan girly abis ini mau nerima Nobita. Pasangan yang kayak gini jelas bikin iri siapa aja. Jodohnya udah ada di depan mata sejak belom akil baligh.
Sekian beberapa film dengan relationship para tokohnya. Ada kah yang paling mewakili kalian? Atau ada tokoh film dengan relationship yang lain? =)
Film itu tercipta berawal dari ide dan kegelisahan pembuatnya. Mengamati relationship tiap pasangan di dunia ini kemungkinan adalah bagian dari kegelisahan itu sehingga timbul sebuah ide untuk menuangkannya ke dalam skenario, dan kemudian pita film. Setiap tema dan judul nyarisselalu mempunyai benang merah dengan hubungan sepasang kekasih, mantan kekasih, atau mereka yang berharap menjadi kekasih.
Siapa tau ada yang relationshipnya kayak pasangan film-film berikut:
1. Seth-Meg (City of Angels)
Ini tentang cinta dengan dasar yang secara kodrat udah beda. Seth adalah seorang Malaikat, sedangkan Meg manusia biasa. Tapi mereka jatuh cinta. Hubungan mereka mirip-mirip jutaan hubungan di luar sana yang juga dengan perbedaan prinsipil. Misalnya beda suku yang nggak bisa diterima, beda umur yang kelewat jauh, beda jari mana yang biasa dipake buat ngupil, sampe beda…ummm…agama. Siklus bagi mereka yang menjalani relationship tipe ini adalah: Awalnya indah, perbedaan akan menyatukan kita, terus ada pertenatangan dari lingkungan sekitar, kemudian terjebak dalam kalimat klise “Jalanin aja dulu, ke depannya gimana entar”, lalu tekanan makin kuat, putus asa, selesai. Banyak sih yang berakhir bahagia, tapi yang gagal juga nggak kalah banyak. Seth, dan Meg juga sempat menikmati cinta yang indah. Seindah Tahoe Lake yang menjadi latar cerita cinta mereka. Begitu salah satu di antara mereka memutuskan untuk berkorban supaya menjadi sama, mereka justru terpisah. Ada sebuah anekdot ironis untuk yang menjalani hubungan dengan perbedaan prinsipil seperti ini, “Kalian selalu punya alasan untuk putus.”
2. Genta-Riani (5cm)
Ada benernya juga kalo banyak yang bilang cowok-cewek sahabatan itu nggak bakal pernah tulus. Salah satunya pasti ada yang ngarep lebih. Di 5cm, Genta dan Riani diceritakan bersahabat deket. Tapi salah satu dari mereka mencintai yang lain, namun nggak berbalas. Akhirnya mereka bener-bener ‘cuma’ sahabatan. Sabar aja ya buat yang terjebak friendzone. I know, pedih. Hubungan kalian begitu Tulus. Iya Tulus penyanyi. Bagai sepasang sepatu selalu bersama tak bisa bersatu. Film 5cm mengajarkan untuk menurunkan ekspetasi terhadap sahabat berlawanan jenis. Jaga terus perasaan sebatas sahabat, siapa tau dengan begitu justru jodoh. Daripada dari awal ngarep lebih tapi selamanya cuma dikenalin sebagai temen pas kondangan bareng.
3. Joni-Jelita (Janji Joni)
Apa pun yang terjadi, Joni nggak mau ngecewakan Jelita. Joni nggak mau Jelita nunggu dia terlalu lama. Janji harus dipenuhi, walaupun harus masuk ke sarang penyamun. Kalo ada yang pasangannya kayak si Joni, pertahankan dia. Dia berani bikin komitmen dan nggak kenal nyerah untuk menepatinya di tengah segala keterbatasan dan rintangan. Walopun mungkin aja komitmennya dimulai dari yang kecil-kecil dulu. Adakah yang lebih membahagiakan daripada punya pasangan yang berani membangun kepercayaan dan membuktikannya?
4. Nobita-Shizuka (Stand By Me)
Filmnya memang tentang persahabatan Nobita dan Doraemon. Tapi di sini juga diceritakan kisah cinta Nobita dan Shizuka. Menurut gue, ini kondisi ideal dari semua relationship. Temenan dari kecil, naksir, lalu kemudian berjodoh. Udah gitu klop banget seperti Yin, dan Yang yang saling mengimbangi. Nobita punya karakter bodoh, malas, nggak bisa diandalkan, payah dalam olah raga, pokoknya tipe-tipe yang kalo berantem ama telor semut aja kalah. Tapi Shizuka yang cantik, pintar, idola kampung, dan girly abis ini mau nerima Nobita. Pasangan yang kayak gini jelas bikin iri siapa aja. Jodohnya udah ada di depan mata sejak belom akil baligh.
Sekian beberapa film dengan relationship para tokohnya. Ada kah yang paling mewakili kalian? Atau ada tokoh film dengan relationship yang lain? =)
Ngarepnya besok kaya Minato sama Kushina haha :3
ReplyDeleteWuih bisa nangkep ekor 9, dong... =D
DeleteBerantem ama telur semut kalah ya bg yos, cinta memang tak ada habisnya klo dibahas, walaupun dalam cerita konteks hubungan hampir sama semua tpi latarnya yg berbeda. Selalu semua hampir seperti itu, tpi sudut pandangnya yg berbeda.
ReplyDeleteDan akhirnya orang dan termasuk aku, ngarep adegan cinta cintaan serealita kehidupan.
Sabar ya Bang Yoga, semua akan indah pada waktunya =)
DeleteBerantem ama telur semut kalah ya bg yos, cinta memang tak ada habisnya klo dibahas, walaupun dalam cerita konteks hubungan hampir sama semua tpi latarnya yg berbeda. Selalu semua hampir seperti itu, tpi sudut pandangnya yg berbeda.
ReplyDeleteDan akhirnya orang dan termasuk aku, ngarep adegan cinta cintaan serealita kehidupan.
Kalau kisah cintaku sih, kayak Mr & Mrs Smith gitu, Bang. Kisah cinta yang penuh misteri. #ihiks :D
ReplyDeleteKalo berantem ngacak-ngacak pasar induk ya? =D
DeleteKalo kisah cinta gue kayak misteri gunung merapi bang,, haha
ReplyDeletesulit ditebak
Syereeemmm...
Delete