Patuha.
Kukira hanya mitos setinggi 2.300 meter di atas garis batas samudera. Demikian adanya dengan rasa halus yang tertuju padamu. Kukira hanya khayal, dan bual yang membuat mual.
Menikmati udara dinginnya kisah dari selatan Bandung. Menyusuri pelan-pelan keindahan Kawah Putih. Lalu menjadi saksi kabut-kabut tipis datang dan pergi. Kurapatkan Jaketku. Dan kabut itu dengan dinginnya tetap menusuk indera. Patuha ternyata ada. Rindu padamu adalah nyata. Walaupun tipis, namun enggan terkikis.
Kukira hanya mitos setinggi 2.300 meter di atas garis batas samudera. Demikian adanya dengan rasa halus yang tertuju padamu. Kukira hanya khayal, dan bual yang membuat mual.
Menikmati udara dinginnya kisah dari selatan Bandung. Menyusuri pelan-pelan keindahan Kawah Putih. Lalu menjadi saksi kabut-kabut tipis datang dan pergi. Kurapatkan Jaketku. Dan kabut itu dengan dinginnya tetap menusuk indera. Patuha ternyata ada. Rindu padamu adalah nyata. Walaupun tipis, namun enggan terkikis.
Kujemput Patuha setapak demi setapak. Batu, akar, duri, dan terjal kujadikan lawan. Kau tahu rasanya? Seperti ingin menjadi bagian dari setiap tawamu, di mana batu, akar, duri, dan terjal kujadikan kawan. Indahnya Kawah Putih kutinggalkan. Abainya dirimu kuabaikan.
Patuha itu nyata. Ke sana aku menuju. Di Kawah Saat aku akan bernaung di dalam tenda. Kawah Saat adalah cekungan teramat dalam. Teramat dalam. Tiada padanan imbang selain rindu. Harus kupegang erat dasar logika agar tak hancur jadi debu. Namun harus kuyakinkan pula hati ini agar tak ragu menghadapi kabut tipis penghalang matahari yang kujadikan pandu. Kawah Saat menunggu. Terkirim sudah rindu dalam satuan ribu pasir di pantai.
Langit biru, awan putih dan ranting kering menyambutku di Puncak Patuha. Patuha itu nyata. Yang ku lihat di sana menjadi candu. Dan kau masih diam dalam sendu. Lalu kuputuskan untuk tak lagi menunggu. Karena tidak seperti Patuha yang kasat waktu kusentuh, rinduku padamu utuh, namun balas rindumu tidak pernah jatuh.
Kutinggalkan Patuha. Jauh. Dan berjanji suatu hari akan kembali.
Kutinggalkan rinduku. Rapuh. Dan hilang nyali untuk kembali.
Mungkin kau hanya berkenan kulihat senyummu dari bawah. 2.300 meter yang sepertinya sia-sia. Tapi bagiku lebih mulia cinta yang gugur karena bertepuk sebelah tangan. Daripada cinta yang tumbuh karena bergandengan dengan tangan yang salah.
Aku sadar, aku tak mungkin mendapatkanmu, merengkuhmu…
Wahai…Chelsea Islan.
Mendaki gunung lewati lembah, seru bangetttttt kegiatannya bang hehehe #bloggerGunung
ReplyDeleteBerangkaattt...
DeleteLagi menikmati poto pemandangan cantik sambil pelan-pelan menghanyutkan diri ke dalam untaian kata-kata. Terus tiba-tiba berakhir dengan "tak akan mungkin mendapatkanmu Chelsea Islan"...ahahahahaha
ReplyDeleteGunung Patuha, cantik tapi kayanya aku belom sanggup kalau disuruh mendaki nya.
Bisa, pasti bisa. Yang penting perbekalan cukup.
DeleteWahahahahha... tiba-tiba mules baca endingnya.. wkkwkw.
ReplyDeleteHayook jadikan impian bersamanya jadi kenyataan.. *nyata mimpi
Wahahahahha... tiba-tiba mules baca endingnya.. wkkwkw.
ReplyDeleteHayook jadikan impian bersamanya jadi kenyataan.. *nyata mimpi
Faakkkk .. kalimat terakhirnya bikin segala puisi di atas jadi gimana gitu :'(
ReplyDeleteAsik juga uy. Memadankan 'perjalanan' dengan puisi, sering-seringlah bikin begini. Cuma, ada beberapa penulisan kapital yang salah.
Btw, baju spidermannya gue mau donk
Jangan, ntar saya membasmi kejahatan pake baju mana?
DeleteOoo Patuha itu nama gunung dekat Kawah Putih to?
ReplyDeleteAku belum pernah ke KAwah Putih hehe
Btw kalau ke sana boleh bawa balita tdk sih?
TFS :)
Boleh Mbak. Tapi riskan, treknya nggak memungkinkan.
DeleteWah, keren sajak dan tempatnya. Postingan berikutnya saya request tentang cerita pendakiannya ya, Mas. Hehe
ReplyDeleteSiap =)
DeleteBodo amaaaatttt -_-
ReplyDeleteKok trekingnya gitu banget sik? Yawla. Masjh trauma argopuro
Aku masih trauma masa lalu =(
Deletegunung patuha masih hijau ya mas.
ReplyDeletebeda dengan gunung sibayak yang di sumatera utara, batu-batu semua
Iya Mas, kontur tiap gunung berbeda-beda. Kapan-kapan boleh lah ke Sibayak.
Deletewah jadi kangen pengen naik gunung lagi nih, sejak nikah udah gak punya waktu lagi (jadi curhat)
ReplyDeleteliat foto-fotonya bikin mupeng deh tulisannya juga keren eh tapi endingnya lucu hhe..
Padahal udah terlena baca tulisannya tapi jadi ngikik baca endingnya. :)
ReplyDeletePemandangannya kereen
Kenapa Chelsea Islan? wahahaha
ReplyDeleteNaik gunung ketemu kawah cantik! Nikmatnyaaa
Hahahaha endingnya nabok bgt bang yos, lagi serius serius baca eh malah endingnya chelsea islam hahaha
ReplyDeleteBoleh jg ya nulis tulisan kayak gini dipakai puisi juga, keren bang yos
Hahaaha jadi mendaki Pagiha untuk buang kenangan Chelsea Islan ya mas yos? Udah berapa gunung dijadikan tempat move on? :'D
ReplyDeleteOh ya itu foto yg pertama banget kan ada yang ijo-ijo tuh. Itu apa mas? Kawah putihnya? Atau apa? Bikin caption dong mas tiap foto jadi ga gagal fokus :p
Dooh typo, Patuha maksudnya -,-'
DeleteAda hening seketika pas baca endingnya, kemudian dilanjut ngakak :D
ReplyDeleteDuh, itu trekingnya sampai pakai alat bantu? Bener-bener mendaki
Saya udah beberapa kali ke Kawah Putih. Dan sangat sukaaa...dengan keindahan di sana. Hanya kadang bau belerangnya sedikit mengganggu.
ReplyDeleteDan saya baru tau, ternyata Kawah Putih bagian dari Gunung Patuha ^~^
Ayo,Mas...kejar terus Chelsea-nya hihihi...
Ini cerita perjalanan sekalian curcol y mas 😜
ReplyDeleteAku suka "iri" sama orang-orang yang jalannya ke Gunung! Bisa lihat pemandangan dari atas Awan, dan nge camp!
*aku mesti siap2in fisik sama mental klo mau naik Gunung 😂😂😂*
Itu apa-apa bawa mbak Chelsea Islan? Wah.. Wah wah...
ReplyDeleteNaik gunung memang banyak halangan terjangan maupun godaannya ya mas. Tapi, kalo udah sampai di atas, pemandangannya joss gandos tenan!!!
"...Wahai Chelsea Islan.." 😂😂😂
ReplyDeleteJadi ceritanya udah fokus baca sampai mupeng karena tergoda liat lampiran foto-fotonya... hingga pada akhirnya malah baca kalimat akhir yang tak terduga XD
Penggemar Chelsea y. ?
ReplyDeleteKawah putih emang bagus View nya.
Kandida
Akuuu jadi kangen kabut gunung ih.
ReplyDelete2300 mdpl sudah tumbuh edelweiss belum sih ya
Gunung memang indah. Setiap orang yang pernah naik gunung akan merindukan gunung. Saya suka mas suasana dan bagaimana mas menggapai gunung patuha. Lebih suka lagi baju spidermannya. Chelsea islan itu saudara an ma dahlan islan ya?
ReplyDeleteRindu i eksplorasi kayak gitu...
ReplyDeleteEh apa tu ujung2nya chelsea islan
Wah ini samaan kita
ReplyDeleteLain kali barengan kita mendaki mas
Diriku ngebayangin manjatnya pake jaring laba laba ya. Karena bajunya spiderman. Lempar jaring sana sini sekalian nemplok di bukit dan bebatuan. Pasti keren banget deh.
ReplyDeleteSelamat melihat dunia dari ketinggian. Melihat keindahan ciptaan Tuhan ya mas
suka dengan gaya penulisannya, walau ujung-ujungnya ngakak membaca nama chelsea islan tertera disana hahahahha..
ReplyDeletewho is chelsea islan gan? widih ngetripnya ke pegunungan manteb banget itu. itu kawah putih bagus tuh pemandangannya walau keseringan kabut selalu menutupi daerah kawah putih
ReplyDeleteaih, keren lah ini postingannya haha. diajak mendayu sambil meresapi kronologi bagaimana perjalanan ke gunung patuha, mencari ispirasi dipuncaknya, dan bagaimana rasa yang didapat setelah menuruni bukitnya.
ReplyDeletegunung patuha itu masih masuk dalam bagian gunung tangkuban parahu kah ka? aku baru denger.hmmm
waah ini gunung patuha yg dibandung itu yaa.. aku jd penasaran :)
ReplyDeleteOhh.. jadi di Patuha itu ada Chelsea Islan. Mas-mas, gunung mana yang ada Vino Bastiannya? Aku mau coba mendaki. :D
ReplyDeletePatuha... saya baru sekali ini mendengar. Pasti asyik banget mendakinya. Jadi ingat, ada hutang posting jalan2 yg belum saya tulis. TFS Mas Yos.
ReplyDeleteAku belum pernah ke Kawah Putih, wuish kayaknya seger banget yah, bikin tenda di situ. Pasti dingin banget yah, secara hijau nya sepeti itu, hmmm
ReplyDeleteAku belum pernah ke Kawah Putih, wuish kayaknya seger banget yah, bikin tenda di situ. Pasti dingin banget yah, secara hijau nya sepeti itu, hmmm
ReplyDeletekeren banget tempatnya. saya hanya bisa ternganga melihT foto sambil membaca narasi yang indah
ReplyDeletecakep banget kak
ReplyDeleteJauh banget ya buat melepas dia sampai ke Patuha. Iya sih kalau chelsea Islan mah susah dilepas. Hehee..
ReplyDeletePerjalanan yg luar biasa. Kawah Putih memang sangat layak dirindu.
Indah banget pemandangannya. Pasti lelahnya terbayar deh. Seru banget.
ReplyDeleteWah cantik banget pemandangannya. Mau donk diajak, tapi kuat gak ya naik gunungnya #mikir
ReplyDeletetrackingnya serem amat bang, mesti benerin napas dulu nih
ReplyDelete