Untukmu Irene,
Bagaimana kabarmu? Masihkah kamu suka menggumamkan pelan lagu kesukaanmu saat dibonceng naik sepeda motor seperti yang biasa kamu lakukan dulu di belakangku sepanjang Salemba hingga Setiabudi? Apakah earphone-mu masih yang sama, yang pernah kita bagi dua di perlajalanan Stasiun Senen-Poncol Semarang? Sebelah kanan milik telinga kirimu, dan sebelah kiri punya kuping kananku. Tahukah kamu bagian tebaiknya bukan earphone yang kita bagi, tapi ketika pipi tebalmu bersandar di bahu lancipku?
Untukmu Irene,
Aku membayangkan sekarang kamu sedang berada di depan komputer jinjingmu itu, memandangi dengan khidmat draft tesis magistermu sambil memangku dua kucing anggora kesayanganmu. Eh, atau tiga? Empat? Entahlah, karena mungkin saja mereka sudah berkembang biak dan aku tidak tahu karena sudah lama aku tidak mengunjungi rumahmu yang nyaman itu. Sejuknya kota hujan tidak membuaikan semangatmu. Dan speaker komputer jinjingmu konsisten memutar lagu-lagunya Megan Trainor. Lagu-lagu penjaga mood, demikian kamu bilang pada suatu Selasa yang cerah. Atau sekarang kamu lebih suka mendengar kegalauan elegan macam Adele? Playlist favoritmu yang pernah kau ceritakan dulu di perjalanan menuju puncak Merbabu, masih sama?
Beritahu aku kabarmu, Irene,
Mungkin kamu tidak mau tahu, tapi biarkan aku cerita sedikit tentang kisah musikku. Dahulu kita sering bertukar referensi lagu. Kamu selalu punya lagu baru yang kamu rekomendasikan untuk aku. Kamu mengatakan supaya aku mengunduh lagu-lagunya Maroon 5 dan diputar saat aku sibuk dengan tumpukan dokumen di kantor. Kamu yang mengajarkanku bahwa setelah sunnah dua rakaat dan doa yang khusyuk, lagu-lagu jazzy semacam milik Tulus sangat membantu untuk tidur nyenyak. Aku tidak pernah mengiyakan bahwa selera musik kita sama. Tapi kamu tidak tahu bahwa semua lagu yang kamu sebutkan sudah kuunduh dan kudengarkan di waktu yang kamu sarankan.
Teruntuk Irene, yang paling mengerti rotasi moodku,
Kamu tahu Irene, sekarang aku tidak perlu khawatir ruang penyimpanan di smartphoneku akan habis oleh lagu-lagu unduhanku? Kamu pasti tau bahwa memori ponsel, berjuta-juta terra pun ukurannya, tidak bisa dibandingkan dengan ruang penyimpanan dan milyaran neuron di otakku yang hanya berisi kamu dengan pipi kemerahan dan pashmina abu-abu? Iya Irene, sekarang aku punya Langit Musik. Aplikasi streaming musik yang sangat solutif bagi orang-orang yang menjadikan musik sebagai instrumen pemecah masalah paling efektif secara psikis. Seperti aku. Seperti kamu. Namun, belum tentu menjadi seperti kita.
Bagaimana kabarmu? Masihkah kamu suka menggumamkan pelan lagu kesukaanmu saat dibonceng naik sepeda motor seperti yang biasa kamu lakukan dulu di belakangku sepanjang Salemba hingga Setiabudi? Apakah earphone-mu masih yang sama, yang pernah kita bagi dua di perlajalanan Stasiun Senen-Poncol Semarang? Sebelah kanan milik telinga kirimu, dan sebelah kiri punya kuping kananku. Tahukah kamu bagian tebaiknya bukan earphone yang kita bagi, tapi ketika pipi tebalmu bersandar di bahu lancipku?
Untukmu Irene,
Aku membayangkan sekarang kamu sedang berada di depan komputer jinjingmu itu, memandangi dengan khidmat draft tesis magistermu sambil memangku dua kucing anggora kesayanganmu. Eh, atau tiga? Empat? Entahlah, karena mungkin saja mereka sudah berkembang biak dan aku tidak tahu karena sudah lama aku tidak mengunjungi rumahmu yang nyaman itu. Sejuknya kota hujan tidak membuaikan semangatmu. Dan speaker komputer jinjingmu konsisten memutar lagu-lagunya Megan Trainor. Lagu-lagu penjaga mood, demikian kamu bilang pada suatu Selasa yang cerah. Atau sekarang kamu lebih suka mendengar kegalauan elegan macam Adele? Playlist favoritmu yang pernah kau ceritakan dulu di perjalanan menuju puncak Merbabu, masih sama?
Beritahu aku kabarmu, Irene,
Mungkin kamu tidak mau tahu, tapi biarkan aku cerita sedikit tentang kisah musikku. Dahulu kita sering bertukar referensi lagu. Kamu selalu punya lagu baru yang kamu rekomendasikan untuk aku. Kamu mengatakan supaya aku mengunduh lagu-lagunya Maroon 5 dan diputar saat aku sibuk dengan tumpukan dokumen di kantor. Kamu yang mengajarkanku bahwa setelah sunnah dua rakaat dan doa yang khusyuk, lagu-lagu jazzy semacam milik Tulus sangat membantu untuk tidur nyenyak. Aku tidak pernah mengiyakan bahwa selera musik kita sama. Tapi kamu tidak tahu bahwa semua lagu yang kamu sebutkan sudah kuunduh dan kudengarkan di waktu yang kamu sarankan.
Teruntuk Irene, yang paling mengerti rotasi moodku,
Kamu tahu Irene, sekarang aku tidak perlu khawatir ruang penyimpanan di smartphoneku akan habis oleh lagu-lagu unduhanku? Kamu pasti tau bahwa memori ponsel, berjuta-juta terra pun ukurannya, tidak bisa dibandingkan dengan ruang penyimpanan dan milyaran neuron di otakku yang hanya berisi kamu dengan pipi kemerahan dan pashmina abu-abu? Iya Irene, sekarang aku punya Langit Musik. Aplikasi streaming musik yang sangat solutif bagi orang-orang yang menjadikan musik sebagai instrumen pemecah masalah paling efektif secara psikis. Seperti aku. Seperti kamu. Namun, belum tentu menjadi seperti kita.
Untukmu Irene,
Aku pastikan Langit Musik cocok untuk kamu, yang suka susah payah melafalkan lagu-lagu Big Bang, boyband Korea Favoritmu, karena ketika kamu memilih play sebuah lagu maka akan ada lirik yang mengiringinya. Langit Musik menjadikan selera musikmu semakin melangit, Irene. Kabar paling baiknya, kamu tidak perlu kuota untuk streaming lagu-lagu kesayanganmu karena ada fitur mendengarkan offline. Aku tahu persis nomor ponselmu masih dengan provider Telkomsel, dengan provider itu kamu tinggal sign up. Kamu pasti penasaran dari mana aku tahu kalau nomormu masih yang sama. Karena jika ada orang yang sebelum tidur selalu mengecek last seen mu di Whatsap, maka aku lah orangnya.
Untuk Irene,
Coldplay boleh jadi mengecewakan kita dengan tidak mampir ke Indonesia. Tapi kamu bisa menemukan mereka lewat TagStation di Langit Musik. Semacam hastag di sosial media. Di TagStation ini kamu bisa menemukan kejutan karena lagu di tiap hastag akan berbeda. Atau kamu bisa menikmati suara Mas Chris Martin lewat Trending kalau memang Coldplay sedang hits di beberapa kota. Dengan fitur ini kamu tidak perlu khawatir khawatir kehabisan bahan obrolan tentang perkembangan dunia musik termutakhir, jangankan Coldplay, artis ndangdut nyentrik pun bisa kamu ketahui karya terbarunya. Atau kalau kamu kesulitan, cari saja di fitur pencarian berdasarkan Mood atau Genre. Kamu jadi tahu lagu dengan suasan hati atau jenis musik apa yang harus kamu putar saat rindu masa-masa kita sering diskusi tentang langit dan laut. Itu pun kalau kamu masih rindu. Semoga masih.
Aku pastikan Langit Musik cocok untuk kamu, yang suka susah payah melafalkan lagu-lagu Big Bang, boyband Korea Favoritmu, karena ketika kamu memilih play sebuah lagu maka akan ada lirik yang mengiringinya. Langit Musik menjadikan selera musikmu semakin melangit, Irene. Kabar paling baiknya, kamu tidak perlu kuota untuk streaming lagu-lagu kesayanganmu karena ada fitur mendengarkan offline. Aku tahu persis nomor ponselmu masih dengan provider Telkomsel, dengan provider itu kamu tinggal sign up. Kamu pasti penasaran dari mana aku tahu kalau nomormu masih yang sama. Karena jika ada orang yang sebelum tidur selalu mengecek last seen mu di Whatsap, maka aku lah orangnya.
Untuk Irene,
Coldplay boleh jadi mengecewakan kita dengan tidak mampir ke Indonesia. Tapi kamu bisa menemukan mereka lewat TagStation di Langit Musik. Semacam hastag di sosial media. Di TagStation ini kamu bisa menemukan kejutan karena lagu di tiap hastag akan berbeda. Atau kamu bisa menikmati suara Mas Chris Martin lewat Trending kalau memang Coldplay sedang hits di beberapa kota. Dengan fitur ini kamu tidak perlu khawatir khawatir kehabisan bahan obrolan tentang perkembangan dunia musik termutakhir, jangankan Coldplay, artis ndangdut nyentrik pun bisa kamu ketahui karya terbarunya. Atau kalau kamu kesulitan, cari saja di fitur pencarian berdasarkan Mood atau Genre. Kamu jadi tahu lagu dengan suasan hati atau jenis musik apa yang harus kamu putar saat rindu masa-masa kita sering diskusi tentang langit dan laut. Itu pun kalau kamu masih rindu. Semoga masih.
Kamu bisa bertualang di semesta musik lewat fasilitas Jelajah, Irene. Kamu akan menemukan yang lebih dari sekedar pop alternative-nya Hoobastank atau punk rock-nya Blink 182. Siapa tau kamu menemukan kembali aku, kamu, dan kita yang dulu. Jikapun kamu mau menyimpan sebuah lagu di drive smartphonemu, kamu bisa upgrade ke versi premium. Kamu bisa unduh lagu sepuasnya dengan range harga 6.600-22.000 Rupiah saja tegantung paket yang kamu beli. Kamu juga bisa menciptakan playlistmu sendiri dan bisa dilihat banyak orang di luar sana. Untuk seorang wanita berkarir cemerlang sepertimu, rasanya harga segitu hanya setetes air di Teluk Pahawang tempat kita pernah snorkeling bersama. Aku tak bisa menjanjikan apa pun, Irene, yang bisa kukatakan adalah dengan Langit Musik, hingar bingar musik dunia ada diujung lentik jemarimu yang dulu suka kamu gunakan untuk menyeka noda cokelat panas di sudut bibirku.
Kamu tinggal mengaktifkannya dengan mengirim pesan singkat ke 96161 dengan format ‘REG NEWLM’. Kalau kamu masih bingung, kirim saja pesan singkatmu itu kepadaku, di manapun kamu, aku akan datang lebih cepat dari mimpi terindahmu. Sayangnya, Irene, kalau kamu rindu musik syahdu Banda Neira atau Payung Teduh, di aplikasi ini belum tersedia. Sisi baiknya, kamu tidak akan bertemu lagu yang pernah kita dengarkan bersama di bawah langit luas dan awan yang yang mendung.
Dan mungkin kamu akan sedikit bingung, Irene, dalam fasilitas Search yang disediakan, kadang kamu tidak bisa menemukan sebuah lagu dari artis tertentu hanya dengan mengetik namanya. Namun, begitu kamu mencari berdasarkan judul lagunya, lagu tersebut ternyata ada. Entahlah, Irene, aku pun tak bisa menjawabnya. Sama seperti ketika kamu bertanya mengapa helai-helai rinduku ini selalu untuk kamu.
Untuk Irene,
Jika aku bisa kembali ke suatu senja sehabis Maghrib di sebuah kedai kopi kota hujan, aku ingin sekali tahu bagaimana caramu menyusun daftar lagu kesukaanmu. Aku iri dengan lagu-lagu itu, yang selalu menemani kamu dalam sepi, gembira, terpuruk, dan mungkin saja, ummm…ketika kamu sudah menemukan pengendara motor selain aku, yang lebih bisa mendengar ketika kamu menggumamkan lagu kesukaanmu di belakang telinganya yang terbungkus helm di sepanjang Salemba-Setiabudi. Aku harap itu tidak terjadi. Tapi siapa tahu saja, kan? Namanya juga hidup yang terus berputar, seperti animasi compact disc yang berputar dalam display Langit Musik ketika kamu mendengarkan sebuah lagu tentang kegetiran hidup.
Jika aku bisa kembali ke suatu senja sehabis Maghrib di sebuah kedai kopi kota hujan, aku ingin sekali tahu bagaimana caramu menyusun daftar lagu kesukaanmu. Aku iri dengan lagu-lagu itu, yang selalu menemani kamu dalam sepi, gembira, terpuruk, dan mungkin saja, ummm…ketika kamu sudah menemukan pengendara motor selain aku, yang lebih bisa mendengar ketika kamu menggumamkan lagu kesukaanmu di belakang telinganya yang terbungkus helm di sepanjang Salemba-Setiabudi. Aku harap itu tidak terjadi. Tapi siapa tahu saja, kan? Namanya juga hidup yang terus berputar, seperti animasi compact disc yang berputar dalam display Langit Musik ketika kamu mendengarkan sebuah lagu tentang kegetiran hidup.
Aku ingin menjadi lagu-lagu dalam ponselmu, Irene. Kuingin menjadi data-data biner berwujud nada yang lewat dari earphone berkabel putih kesanyanganmu. Karena mereka adalah musiknya hidup kamu, dan kamunya hidup aku.
Demikian surat ini kutulis. Dari aku yang sejak kamu pergi, lagu favoritnya adalah The Man Who Can’t Be Moved-nya The Script.
Sekian~~
PAsti bahagia jadi irine itu ada yang bikin anuan kek gini. :(
ReplyDeleteTenang, Nuy. Suatu saat nanti, akan ada juga yang bikin ginian buat kamu. Suatu saat nanti, entah.
DeleteYaaah, habis ditenangin terus dijatohin.
DeleteSeneng dengerin Langit Musik, lagunya lengkap jadi asyik
ReplyDeleteSemoga Mbak Irene membaca surat ini, trus ikutan dengerin lagu2 dr Langit Musik :D
ReplyDeleteAmiiinnn. Kalaupun ia tak membacanya, doaku pasti sampai kepadanya.
DeleteAzeqqq
Irene siapa?
ReplyDeleteCiyeee...
Yos bisa banget romantiss..
Yah seru juga Langit musik ini bisa nyatakan cinta hahah..
Kapan pun Ajen mau, ku siap romantis.
DeleteAzeeqq...
om, irene itu cowok kampung sebelah yg suka manjat pohon mangga?
ReplyDeleteManjat hatiku.
DeleteAzeeqqq...
dari harga perbulannya murah banget 22k udah bisa 30 hari Namun, lagu lagu jepang dan korea ada juga engga ya kak
ReplyDeletemau juga dong digombalin sama kamuuuuu
ReplyDeleteKy, ah...
DeleteMbak Irene duh :')
ReplyDeleteBang Yos apek tenan nulisnya 😂
Terima kasih Mbak Rini, semoga sempat kita bertemu lagi dengan Irene.
DeleteTernyata... Bang Yos bisa begitu co cweet ... deh! ^_^
ReplyDeleteAyo Bang...samperin lagi Mbak Irene-nya ...
Iya, ini lagi ngumpulin nyali lagi.
DeleteAzeeqqq...
Seneng yak jadi irene. Semoga dengan irenenya langgeng ���������� aih jadi kepengen langganan langit musik euyyy!!! Sedep tuh
ReplyDeleteIrene memang paling bisa bikin seneng =(
DeleteMiss her =(
Semoga Irene membaca surat ini kemudian mengunduh Langit Musik dalam ponselnya, seperti aku yang jadi hobi dengerin musik di Langit Musik.
ReplyDeleteHiikss..jadi mengharu biru baca tulisan Bang Yos.
ReplyDeleteTerus,
Kl uda gini...ditemenin sama OST yabg mellow-mellow dari Langit Musik.
Aaa....dunia berhenti rasanya.
Iris-nya Go Go Dools, it works!
DeleteAsik ya kalo play lagu di langit musik bisa ada liriknya jg..
ReplyDeleteApalagi jika itu adalah lirikan matanya...
DeleteAzeqqq...
Juara nulisnya, tau-tau ada langit musiknya. Good job!
ReplyDeleteMimpi apa kusemalam, dikomen gini sama Teh Dew?
DeleteSedappp nih storynya. Tidakkah kau baca tulisan ini Irene ? hihihi
ReplyDeletebtw, langit musik bikin gw nggak kudet lagi sama lagu-lagu jaman sekarang hehe
Sedap storynya, bikinnya penuh darah, air mata, dan rindu tiada terbalas.
DeleteAzeqqq...
Aduh ini bagus banget. Aduh jadi minder. Aduh Om Yos saingan berat ini mah. Aduh. :(
ReplyDeleteMeleleh kalo jadi Irene aku mah.
Review aplikasi bisa diginiin ih boleh nih kapan-kapan ditiru. Makasih, Om Yos. :3
Ah, Kak Tiw bisa saja. Anggap saja begini, bahwa patah hati adalah salah satu bahan bakar paling mujarab untuk produktif.
DeleteAzeqqq...
Wah langit musik bisa jadi perantara aku dan kamu. Multifungsi dong 😊
ReplyDeleteIya, biar aku dan kamu menjadi kita.
DeleteAzeqqq...
Mantab Mba.... Aplikasi keren ya :)
ReplyDeleteMantab Mba.... Aplikasi keren ya :)
ReplyDeleteKlo dah dengerin the man who can be move tu adem adem nyesek apa gimana yak, e aku juga suka tu ada list coldplaynya
ReplyDelete