Naik bus keliling kota dengan kemasan reksreasi tentu bukan barang baru dalam dunia pariwisata. Namun, di Indonesia rasanya masih jarang. Bahkan sebelum Solo merilis bus wisata Werkudara, rasanya belum ada kota lain di Indonesia yang punya konsep berwisata keliling kota dengan wahana berupa bus tingkat. Atau sebetulnya sudah ada, tapi gaungnya kurang terdengar? Bisa jadi.
Saya sih hanya berharap bus wisata Werkudara di Solo ini bisa bertahan. Bahkan kalau bisa lebih baik. Harga tiketnya yang murah, bus yang ikonik, mengedukasi, dan beroperasi di kota dengan ciri khas budaya yang kental.
Saya kira bus Wisata Werkudara ini hanya untuk dicarter dan khusus rombongan. Dan memang benar, tapi itu hanya untuk hari biasa Senin-Jumat. Untuk hari libur atau Sabtu-Minggu, khusus untuk perorangan. Untuk naik bus wisata Werkudara ini saya hanya perlu membeli tiket seharga Rp. 20.000 di loket kantor Dinas Perhubungan Kota Solo. Letaknya ada di belakangan Stadion Manahan.
Saya sih hanya berharap bus wisata Werkudara di Solo ini bisa bertahan. Bahkan kalau bisa lebih baik. Harga tiketnya yang murah, bus yang ikonik, mengedukasi, dan beroperasi di kota dengan ciri khas budaya yang kental.
Saya kira bus Wisata Werkudara ini hanya untuk dicarter dan khusus rombongan. Dan memang benar, tapi itu hanya untuk hari biasa Senin-Jumat. Untuk hari libur atau Sabtu-Minggu, khusus untuk perorangan. Untuk naik bus wisata Werkudara ini saya hanya perlu membeli tiket seharga Rp. 20.000 di loket kantor Dinas Perhubungan Kota Solo. Letaknya ada di belakangan Stadion Manahan.
Iya biarin yang laen mah berpasangan, saya mah meluk tiang. Biariiinnn... |
Agak kesasar sih saya pas ke sini, saya malah ke bagian depan stadion yang ada patung Bung Karno. Tapi setelah bertanya ke Dalmas bersepeda, dengan ramah saya diarahkan untuk menuju belakang stadion. Jadwal keberangkatan bus wisata Werkudara ini adalah Jam 09.00, 12.00, dan 15.00. Sebetulnya saya ingin mengejar yang jam 09.00, tapi tidak sempat karena berputar dari depan ke belakang stadion lumayan jauh.
Akhirnya tiket sudah ditangan. Kantor Dishub ini selalu ramai oleh armada angkutan umum atau barang yang ingin mengurusi surat-surat atau KIR kendaraan mereka. Untuk loket tiket bus wisatanya ada di sebelah kanan pintu masuk. Waktu itu saya dilayani oleh Mbak-mbak manis dan ramah. Saya ditanya mau keberangkatan jam berapa, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Jomblo baper mah udah seneng banget, nih, ditanya kayak gini. Saya kebagian yang jam 12.00 dan diminta datang 15 menit sebelum bus berangkat.
Akhirnya tiket sudah ditangan. Kantor Dishub ini selalu ramai oleh armada angkutan umum atau barang yang ingin mengurusi surat-surat atau KIR kendaraan mereka. Untuk loket tiket bus wisatanya ada di sebelah kanan pintu masuk. Waktu itu saya dilayani oleh Mbak-mbak manis dan ramah. Saya ditanya mau keberangkatan jam berapa, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Jomblo baper mah udah seneng banget, nih, ditanya kayak gini. Saya kebagian yang jam 12.00 dan diminta datang 15 menit sebelum bus berangkat.
Enak amat couple di Solo, modal dua puluh ribu doang bisa keliling kota |
Ternyata yang naik bus wisata Werkudara ini tidak cuma wisatawan loh. Keluarga, orang tua, sampai pemuda-pemudi pacaran yang mengiris hati sepi ini, banyak yang ikut juga. Bus terbagi jadi dua tingkat. Eit, jangan khawatir tidak dapat spot pewe di bagian atas karena nanti penumpang akan dirotasi bergantian.
Bus melaju dengan kecepatan sedang di jalanan Kota Solo yang jarang kena macet. Melewati tempat-tempat penting, atau bersejarah. Misalnya kantor walikota, Stadion Sriwedari yang merupakan stadion pertama di Indonesia, pasar ikonik Gedhe, ruas jalan Selamet Riyadi, Keraton, Pasar Klewer, hingga memutar balik di perbatasan antara Solo-Karanganyar. Sepanjang perjalanan kita akan dipandu oleh seorang guide perempuan bersuara merdu dengan logat Jawa.
Bus melaju dengan kecepatan sedang di jalanan Kota Solo yang jarang kena macet. Melewati tempat-tempat penting, atau bersejarah. Misalnya kantor walikota, Stadion Sriwedari yang merupakan stadion pertama di Indonesia, pasar ikonik Gedhe, ruas jalan Selamet Riyadi, Keraton, Pasar Klewer, hingga memutar balik di perbatasan antara Solo-Karanganyar. Sepanjang perjalanan kita akan dipandu oleh seorang guide perempuan bersuara merdu dengan logat Jawa.
Gagah, ya? |
Untuk yang keberangkatan jam 12.00, bus berhenti di depan Bank Indonesia Solo. Penumpang dipersilahkan turun untuk berfoto-foto dengan bus wisata ini. Duh, berfoto dengan bus tidak pernah sebahagia ini.
Gimana? Mirip Arjuna, gak? |
Karena kebetulan rute busnya lewat Keraton, saya minta diturunkan di depan Keraton. Jadi tidak perlu balik lagi ke hati usang miliknya yang sudah bahagia dengan yang lain. Eh, gimana? Maksudnya tidak perlu kembali ke kantor Dishub, selain jauh, ya untuk hamat biaya. Karena Keraton Surakarta ini masuk dalam list intinenary saya dalam solo travelling goes to...ummm...Solo.
Saran saya sih, coba atap busnya dibuka biar kayak di kota-kota luar negeri gitu. Tapi memang perlu kerjasama dengan beberapa pihak untuk menertibkan kabel-kabel dan dahan pohon di sepanjang rute bus wisata Werkudara ini. Tidak lucu kan ada yang nyangsang di pohon atau kesetrum karena ikut bus wisata dengan atap terbuka?
Demikian cara naik bus wisata Werkudara di Solo. Gih buruan, cus~~
Saran saya sih, coba atap busnya dibuka biar kayak di kota-kota luar negeri gitu. Tapi memang perlu kerjasama dengan beberapa pihak untuk menertibkan kabel-kabel dan dahan pohon di sepanjang rute bus wisata Werkudara ini. Tidak lucu kan ada yang nyangsang di pohon atau kesetrum karena ikut bus wisata dengan atap terbuka?
Demikian cara naik bus wisata Werkudara di Solo. Gih buruan, cus~~
Tante, telolet, tante! |