Transportasi adalah bagian penting dari tata kota. Terutama untuk kota besar. Setiap kota besar harus memiliki sistem transportasi mumpuni untuk memudahkan pergerakan warganya. Hambatan terbesar adalah kemacetan. Tipikal kota besar, apalagi ibukota seperti Jakarta, harus menanggung konsekuensi menjadi pusat kegiatan ekonomi dari daerah-daerah penyangganya. Makanya, kemacetan selalu jadi isu tak terpecahkan.
Pak Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI, pada kesempatan peluncuran Transjabodetabek Premium di Marketing Gallery Mega City Bekasi, Minggu 17 Maret 2018, mengatakan bahwa tidak ada jalan lain bagi kemacetan yang dihadapi saat ini selain memaksimalkan peran transportasi massal.
Sekilas contoh tentang transportasi massal. Saya senang ketika pada akhirnya ada koridor Transjakarta yang melayani rute Ciledug-Blok M. Yang mana itu melewati persis di depan kantor saya di bilangan Mampang. Kalau naik motor, dan kena macet, biasanya dari Ciledug-Mampang bisa mengahbiskan waktu hingga 1,5 jam. Cukup lama mengingat jarak tempuh sebenarnya tidak begitu jauh. Dengan adanya jalur baru Transjakarta ini, perjalanan bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Dan jalur ini termasuk spesial karena berbentuk layang dan terbebas dari kendaraan pribadi. Bebas hambatan! Terbukti, jika angkutan umum massal terkelola secara baik, bisa menjadi solusi efektif untuk memangkas waktu terbuang akibat macet.
Macet adalah sebuah kasus khusus di Jakarta, dan sekitarnya. Dibutuhkan pendekatan khusus pula untuk menaganinya. Salah satu yang diupayakan pemerintah adalah, menetapkan kebijakan ganjil-genap di Tol Bekasi-Jakarta pada jam 06.00 – 09.00, dan menyediakan jalu khusus untuk bus angkutan umum. Jalan ini memang memiliki tingkat kemacetan yang mengkhawatirkan. Selain pintu gerbang menuju Jakarta, jalan tol ini juga banyak dilalui angkutan logistik, dan diperparah dengan banyaknya proyek pembangunan di sana-sini.
Kebijakan ganjil-genap ini sasarannya jelas, mengubah arus pergerakan masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan umum. Bekasi-Jakarta sudah dilayani dengan commuter line, dan beberapa feeder dengan tujuan halte Transjakarta terdekat. Namun dengan kebijakan baru ini tentunya dirasa belum memadai. Karena pasti ada beberapa populasi yang ‘terpaksa’ meninggalkan kendaraan pribadinya dan mencari alternatif melalui angkutan umum.
Kementrian Perhubungan melalui BPTJ memberi solusi dengan meluncurkan Transjabodetabek Premium. Bus ini melayani rute ke Jakarta dari Bekasi Timur, dan Bekasi Barat. Dari Bekasi Timur bus memulai rute dari Grand Dhika, dan Bekasi Trade Center dengan tujuan Grand Paragon GM, Tebet, Mall Sunter, Kalideres, dan Thamrin City. Sedangkan jika menunggu di Bekasi Barat, maka titik berangkatnya adalah dari Mega City, dan Sumarecon. Tujuannya adalah, Plaza Senayan, Kuningan, Podomoro City, Blok M, dan Thamrin City.
Pak Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI, pada kesempatan peluncuran Transjabodetabek Premium di Marketing Gallery Mega City Bekasi, Minggu 17 Maret 2018, mengatakan bahwa tidak ada jalan lain bagi kemacetan yang dihadapi saat ini selain memaksimalkan peran transportasi massal.
Sekilas contoh tentang transportasi massal. Saya senang ketika pada akhirnya ada koridor Transjakarta yang melayani rute Ciledug-Blok M. Yang mana itu melewati persis di depan kantor saya di bilangan Mampang. Kalau naik motor, dan kena macet, biasanya dari Ciledug-Mampang bisa mengahbiskan waktu hingga 1,5 jam. Cukup lama mengingat jarak tempuh sebenarnya tidak begitu jauh. Dengan adanya jalur baru Transjakarta ini, perjalanan bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Dan jalur ini termasuk spesial karena berbentuk layang dan terbebas dari kendaraan pribadi. Bebas hambatan! Terbukti, jika angkutan umum massal terkelola secara baik, bisa menjadi solusi efektif untuk memangkas waktu terbuang akibat macet.
Macet adalah sebuah kasus khusus di Jakarta, dan sekitarnya. Dibutuhkan pendekatan khusus pula untuk menaganinya. Salah satu yang diupayakan pemerintah adalah, menetapkan kebijakan ganjil-genap di Tol Bekasi-Jakarta pada jam 06.00 – 09.00, dan menyediakan jalu khusus untuk bus angkutan umum. Jalan ini memang memiliki tingkat kemacetan yang mengkhawatirkan. Selain pintu gerbang menuju Jakarta, jalan tol ini juga banyak dilalui angkutan logistik, dan diperparah dengan banyaknya proyek pembangunan di sana-sini.
Kebijakan ganjil-genap ini sasarannya jelas, mengubah arus pergerakan masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan umum. Bekasi-Jakarta sudah dilayani dengan commuter line, dan beberapa feeder dengan tujuan halte Transjakarta terdekat. Namun dengan kebijakan baru ini tentunya dirasa belum memadai. Karena pasti ada beberapa populasi yang ‘terpaksa’ meninggalkan kendaraan pribadinya dan mencari alternatif melalui angkutan umum.
Kementrian Perhubungan melalui BPTJ memberi solusi dengan meluncurkan Transjabodetabek Premium. Bus ini melayani rute ke Jakarta dari Bekasi Timur, dan Bekasi Barat. Dari Bekasi Timur bus memulai rute dari Grand Dhika, dan Bekasi Trade Center dengan tujuan Grand Paragon GM, Tebet, Mall Sunter, Kalideres, dan Thamrin City. Sedangkan jika menunggu di Bekasi Barat, maka titik berangkatnya adalah dari Mega City, dan Sumarecon. Tujuannya adalah, Plaza Senayan, Kuningan, Podomoro City, Blok M, dan Thamrin City.
Interior Transjabodetabek Premium |
Awalnya tarif bus ini adalah dua puluh ribu rupiah. Tetapi Kemenhub memberikan diskon hingga 50% menjadi sepuluh ribu rupiah hingga Juni 2018. Asyiknya, Kemenhub juga bekerjasama dengan pengelola-pengelola mall untuk menjalankan program Park and Ride, di mana para penumpang Transjabodetabek Premium bisa memarkir kendaraannya dengan tarif flat lima ribu rupiah seharian.
Lalu fasilitas apa yang ditawarkan Transjabodetabek Premium sehingga pengguna kendaraan pribadi harus beralih? Untuk ukuran transportasi massal, Transjabodetabek Premium ini tergolong mewah. Disediakan wifi, colokan untuk mengisi ulang daya gadget, seat 2-2 yang nyaman dengan jok kulit seperti di mobil sport, dan kamera CCTV untuk jaminan keamanan.
Langkah pemerintah ini patut didukung dan diberi apresiasi penuh karena tidak hanya membuat kebijakan, namun juga ikut ‘menjemput’ bola agar pola pikir masyarakat bisa bergeser dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Raim Laode, seorang komika, yang juga hadir di acara peluncuran Transjabodetabek Premium hari itu mengatakan hal yang bisa jadi bahan perenungan. Dikatakannya, bahwa naik kendaraan umum itu bukan perkara kita tidak mampu beli kendaraan pribadi, tetapi untuk kenyamanan di masa depan.
Betul, kan? Lebih enak naik bus. Bekasi-Jakarta sudah da bus eksekutif dengan jalur khusus pula. Bekasi-Jakarta bukan lagi seperti perjalanan antarplanet. Dengan Transjabodetabek Premium, kita tinggal duduk manis, sambil menikmati video siaran ulang pertandingan sepakbola klub kesayangan. Sampai kantor masih ganteng, masih wangi, karena tidak stres di belakang kemudi.
Lalu fasilitas apa yang ditawarkan Transjabodetabek Premium sehingga pengguna kendaraan pribadi harus beralih? Untuk ukuran transportasi massal, Transjabodetabek Premium ini tergolong mewah. Disediakan wifi, colokan untuk mengisi ulang daya gadget, seat 2-2 yang nyaman dengan jok kulit seperti di mobil sport, dan kamera CCTV untuk jaminan keamanan.
Langkah pemerintah ini patut didukung dan diberi apresiasi penuh karena tidak hanya membuat kebijakan, namun juga ikut ‘menjemput’ bola agar pola pikir masyarakat bisa bergeser dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Raim Laode, seorang komika, yang juga hadir di acara peluncuran Transjabodetabek Premium hari itu mengatakan hal yang bisa jadi bahan perenungan. Dikatakannya, bahwa naik kendaraan umum itu bukan perkara kita tidak mampu beli kendaraan pribadi, tetapi untuk kenyamanan di masa depan.
Raim Laode (Rompi Biru) |
Betul, kan? Lebih enak naik bus. Bekasi-Jakarta sudah da bus eksekutif dengan jalur khusus pula. Bekasi-Jakarta bukan lagi seperti perjalanan antarplanet. Dengan Transjabodetabek Premium, kita tinggal duduk manis, sambil menikmati video siaran ulang pertandingan sepakbola klub kesayangan. Sampai kantor masih ganteng, masih wangi, karena tidak stres di belakang kemudi.
Iya, keknya gak berasa ke planet lagi..udah manusiawi... hahaha
ReplyDelete