Pergi liburan ke luar negeri tidak semua orang mampu baik dalam segi waktu, materi, atau kesanggupan. Namun, jauh sebelum saya memiliki semua itu, bepergian ke luar negeri masih bisa saya bayangkan. Yan tidak pernah terbayang adalah, pergi ke luar negeri yang daerahnya adalah bagian dari konflik horizontal antarbangsa.
Mungkin tidak seekstrim Afganistan, Irak, atau negara-negara Afrika yang sedang berjibaku dengan perang saudara berkepanjangan. Pergi ke Kashmir, sebuah daerah yang sejak kurang lebih tujuh puluh tahun lalu menjadi ‘lahan’ sengketa antara India, Pakistan, dan Tiongkok sungguh tidak pernah terbayangkan bahkan dalm mimpi terindah saya.
Saya tidak bisa cerita panjang tentang sejarah Kashmir Karena selain saya bukan ahlinya, tujuan ditulisnya artikel ini bukan untuk itu. Intinya, Kashmir adalah kawasan indah di kaki Himalaya yang sangat layak masuk ke daftar tempat wajib dikunjungi sebelum mati. Seberapa indahnya Kashmir? Well, beberapa kali saya ke tempat-tempat indah di Indonesia atau luar negeri, tetapi belum pernah saya membaca statement penuh percaya diri berbentuk sebuah plang di bandara bertuliskan, “WELCOME TO PARADISE ON EARTH”. Sebuah pernyataan yang tidak mungkin ada jika Kashmir biasa-biasa saja.
Saya ke Kashmir melalui India. Karena Kashmir adalah daerah konflik dengan treatment khusus dari pemerintah India, maka traveling ke sana pun perlu persiapan yang berbeda. Karena saya ke sana di Bulan Januari ketika musim dingin sedang berada pada puncaknya, maka saya akan berbagi tips traveling ke sana dengan beberapa kondisi musim dingin. Berikut yang mesti diperhatikan jika berencana traveling ke Kashmir.
1. Transportasi, dan Jadwal Penerbangan Setahu saya, dari kota-kota besar di India, Kashmir hanya bisa diakses lewat udara melalui New Delhi. Penerbangan saya ke Kashmir sempat dicancel dan saya mencari alternatif lain ke sana melaui bandara lain, tetapi tidak ada. Tujuannya adalah Kota Srinagar. Ada dua maskapai budget yang saya rekomendasikan tujuan Srinagar, yaitu Air Asia dan Indigo. Ingat, masing-masing maskapai hanya punya sekali jadwal terbang ke Srinagar dalam sehari.
Jika sedang musim dingin, bersiap-siap dengan delay cukup lama atau bahkan reschedule penerbangan karena bisa jadi Srinagar dan sekitarnya sedang dilanda cuaca buruk akibat lebatnya salju. Kalau musim dingin, pesawat adalah satu-satunya moda transportasi yang bisa ke Kashmir melalui Srinagar. Bus dan kereta tidak akan bisa karena jalur ke sana ditutup akibat salju.
2. Bersikap Wajar Saya sudah memberi highlight sekilas bahwa Kashmir adalah daerah konflik, dan seperti daerah konflik lain, pemerintah India seperti memberlakukan darurat militer di sini. Mulai dari bandara, kawasan pertokoan, perempatan jalan, hingga gang-gang rumah penduduk kita akan biasa menjumpai serdadu berpakaian loreng lengkap dengan senjata laras panjang tersampir di bahu.
Jangan panik atau bersikap aneh, sudah tugas mereka untuk waspada hingga kadang seperti mengintimidasi. Mereka kerap melakukan random checking terutama bagi turis. Di beberapa tempat wisata, mobil yang saya tumpangi disuruh berhenti, saya disuruh turun lalu isi tas diperiksa, dan diminta menunjukkan paspor. Pernah botol minum saya oleh tentara dibuka lalu dicium isinya, entah lah, mungkin mereka mengira isinya cairan kimia yang bisa meledak. Padahal kalau itu betul, saya sudah meledak sejak di New Delhi.
Agak mengganggu memang perlakuan tentara di sana. Ini saya rasakan ketika akan pulang kembali ke New Delhi. Mau masuk bandara, saya masih di dalam mobil dicek satu-satu semua dokumen dan tiket. Lalu di suruh turun dan berjalan ke sebuah pos jaga lalu melewati beberapa pemeriksaan x-ray. Sesudah di dalam bandara pun kegiatan lewat melewati mesin x-ray masih terjadi beberapa kali. Itu belum termasuk pemeriksaan manual di mana semua isi tas saya diperiksa, kamera SLR saya disuruh dinyalakan dan dicek isi fotonya, hingga payung biru kesayangan saya hampir disita karena dikira senjata tajam.
Ribet? Iya. Tapi itu lah harga kedaulatan sebuah negara, dan kita mesti hormati.
3. Berpakaian Sopan
Sebetulnya tidak hanya ke Kashmir saja, berpakaian sopan wajib di mana pun. Kashmir adalah wilayah yang free dominantly muslim, dan tujuan wisatanya ada masjid juga. Tidak ada salahnya kita berpakaian sopan, minimal bercelana panjang. Kita tidak pernah tahu tingkat standar kepatutan di sana. So, yes, lebih aman kalo berpakaian yang tidak banyak memancing perhatian.
Waktu saya ke sana kebetulan sedang winter. Jadi tidak ada alasan untuk menggunakan pakaian aneh-aneh. Saya merasakan suhu paling dingin di Kashmir menyentuh minus dua belas derajat celcius. Di penginapan, di tengah Danau Dal, suhunya minus tujuh derajat. Saya ingin membuat pengakuan, selama tiga hari di Kashmir saya tidak mandi. Tidak usah membayangkan dinginnya air, membuka baju pun saya tidak berani.
4. Kartu SIM
Sesampai di Kashmir, walaupun kita sudah memiliki kartu SIM India, kita tetap harus ganti dengan nomor lokal atau paling tidak harus reggistrasi lagi. Paket roaming dari provider Indonesia pun tidak berlaku di sini. Entah apa tujuan divisi komunikasi dan informasi India memberlakukan kebijakan ini. Mungkin karena supaya pemerintah sana bisa lebih mengontrol jalur komunikasi yang keluar-masuk kali, ya? Namanya juga daerah konflik.
5. Waktu Kunjungan
Jangan ke Kashmir ketika hari kemerdekaan India (26 Januari). Why? Sebagai bentuk protes, pada hari itu nadi kehidupan di Kashmir lumpuh. Semua toko tutup, mereka yang berdagang memilih diam di rumah sementara di berbagai kota lain di India mengadakan peringatan hari kemerdekaan secara meriah. Namun, kita tetap bisa ke tempat-tempat wisata andalan Kashmir seperti Gulmarg, Pahalgam, atau Pari Mahal. Terbayang kan, lagi liburan tapi nyaris semua sarana dan prasarana tutup?
Mengutip perkataan Shani, pemilik house boat tempat kami menginap, waktu terbaik untuk mengunjungi Kashmir adalah saat musim panas. Di mana lembah-lembah sedang hijauh-hijaunya dan bunga tulip bermekaran. Antara bulan April atau Mei.
Mungkin tidak seekstrim Afganistan, Irak, atau negara-negara Afrika yang sedang berjibaku dengan perang saudara berkepanjangan. Pergi ke Kashmir, sebuah daerah yang sejak kurang lebih tujuh puluh tahun lalu menjadi ‘lahan’ sengketa antara India, Pakistan, dan Tiongkok sungguh tidak pernah terbayangkan bahkan dalm mimpi terindah saya.
Saya tidak bisa cerita panjang tentang sejarah Kashmir Karena selain saya bukan ahlinya, tujuan ditulisnya artikel ini bukan untuk itu. Intinya, Kashmir adalah kawasan indah di kaki Himalaya yang sangat layak masuk ke daftar tempat wajib dikunjungi sebelum mati. Seberapa indahnya Kashmir? Well, beberapa kali saya ke tempat-tempat indah di Indonesia atau luar negeri, tetapi belum pernah saya membaca statement penuh percaya diri berbentuk sebuah plang di bandara bertuliskan, “WELCOME TO PARADISE ON EARTH”. Sebuah pernyataan yang tidak mungkin ada jika Kashmir biasa-biasa saja.
Saya ke Kashmir melalui India. Karena Kashmir adalah daerah konflik dengan treatment khusus dari pemerintah India, maka traveling ke sana pun perlu persiapan yang berbeda. Karena saya ke sana di Bulan Januari ketika musim dingin sedang berada pada puncaknya, maka saya akan berbagi tips traveling ke sana dengan beberapa kondisi musim dingin. Berikut yang mesti diperhatikan jika berencana traveling ke Kashmir.
1. Transportasi, dan Jadwal Penerbangan Setahu saya, dari kota-kota besar di India, Kashmir hanya bisa diakses lewat udara melalui New Delhi. Penerbangan saya ke Kashmir sempat dicancel dan saya mencari alternatif lain ke sana melaui bandara lain, tetapi tidak ada. Tujuannya adalah Kota Srinagar. Ada dua maskapai budget yang saya rekomendasikan tujuan Srinagar, yaitu Air Asia dan Indigo. Ingat, masing-masing maskapai hanya punya sekali jadwal terbang ke Srinagar dalam sehari.
Jika sedang musim dingin, bersiap-siap dengan delay cukup lama atau bahkan reschedule penerbangan karena bisa jadi Srinagar dan sekitarnya sedang dilanda cuaca buruk akibat lebatnya salju. Kalau musim dingin, pesawat adalah satu-satunya moda transportasi yang bisa ke Kashmir melalui Srinagar. Bus dan kereta tidak akan bisa karena jalur ke sana ditutup akibat salju.
2. Bersikap Wajar Saya sudah memberi highlight sekilas bahwa Kashmir adalah daerah konflik, dan seperti daerah konflik lain, pemerintah India seperti memberlakukan darurat militer di sini. Mulai dari bandara, kawasan pertokoan, perempatan jalan, hingga gang-gang rumah penduduk kita akan biasa menjumpai serdadu berpakaian loreng lengkap dengan senjata laras panjang tersampir di bahu.
Jangan panik atau bersikap aneh, sudah tugas mereka untuk waspada hingga kadang seperti mengintimidasi. Mereka kerap melakukan random checking terutama bagi turis. Di beberapa tempat wisata, mobil yang saya tumpangi disuruh berhenti, saya disuruh turun lalu isi tas diperiksa, dan diminta menunjukkan paspor. Pernah botol minum saya oleh tentara dibuka lalu dicium isinya, entah lah, mungkin mereka mengira isinya cairan kimia yang bisa meledak. Padahal kalau itu betul, saya sudah meledak sejak di New Delhi.
Agak mengganggu memang perlakuan tentara di sana. Ini saya rasakan ketika akan pulang kembali ke New Delhi. Mau masuk bandara, saya masih di dalam mobil dicek satu-satu semua dokumen dan tiket. Lalu di suruh turun dan berjalan ke sebuah pos jaga lalu melewati beberapa pemeriksaan x-ray. Sesudah di dalam bandara pun kegiatan lewat melewati mesin x-ray masih terjadi beberapa kali. Itu belum termasuk pemeriksaan manual di mana semua isi tas saya diperiksa, kamera SLR saya disuruh dinyalakan dan dicek isi fotonya, hingga payung biru kesayangan saya hampir disita karena dikira senjata tajam.
Ribet? Iya. Tapi itu lah harga kedaulatan sebuah negara, dan kita mesti hormati.
3. Berpakaian Sopan
Sebetulnya tidak hanya ke Kashmir saja, berpakaian sopan wajib di mana pun. Kashmir adalah wilayah yang free dominantly muslim, dan tujuan wisatanya ada masjid juga. Tidak ada salahnya kita berpakaian sopan, minimal bercelana panjang. Kita tidak pernah tahu tingkat standar kepatutan di sana. So, yes, lebih aman kalo berpakaian yang tidak banyak memancing perhatian.
Waktu saya ke sana kebetulan sedang winter. Jadi tidak ada alasan untuk menggunakan pakaian aneh-aneh. Saya merasakan suhu paling dingin di Kashmir menyentuh minus dua belas derajat celcius. Di penginapan, di tengah Danau Dal, suhunya minus tujuh derajat. Saya ingin membuat pengakuan, selama tiga hari di Kashmir saya tidak mandi. Tidak usah membayangkan dinginnya air, membuka baju pun saya tidak berani.
4. Kartu SIM
Sesampai di Kashmir, walaupun kita sudah memiliki kartu SIM India, kita tetap harus ganti dengan nomor lokal atau paling tidak harus reggistrasi lagi. Paket roaming dari provider Indonesia pun tidak berlaku di sini. Entah apa tujuan divisi komunikasi dan informasi India memberlakukan kebijakan ini. Mungkin karena supaya pemerintah sana bisa lebih mengontrol jalur komunikasi yang keluar-masuk kali, ya? Namanya juga daerah konflik.
5. Waktu Kunjungan
Jangan ke Kashmir ketika hari kemerdekaan India (26 Januari). Why? Sebagai bentuk protes, pada hari itu nadi kehidupan di Kashmir lumpuh. Semua toko tutup, mereka yang berdagang memilih diam di rumah sementara di berbagai kota lain di India mengadakan peringatan hari kemerdekaan secara meriah. Namun, kita tetap bisa ke tempat-tempat wisata andalan Kashmir seperti Gulmarg, Pahalgam, atau Pari Mahal. Terbayang kan, lagi liburan tapi nyaris semua sarana dan prasarana tutup?
Mengutip perkataan Shani, pemilik house boat tempat kami menginap, waktu terbaik untuk mengunjungi Kashmir adalah saat musim panas. Di mana lembah-lembah sedang hijauh-hijaunya dan bunga tulip bermekaran. Antara bulan April atau Mei.
6. Tempat Wisata
Saat musim dingin, dan ini berdasarkan pengalaman saya, tempat wisata utama di Kashmir adalah:
- Gulmarg : Untuk ke sini butuh dua kali ganti mobil karena jalan yang menajak dan bersalju. Di sana kita bisa naik gondola dan main ski.
- Pahalgham : Atraksi utamanya adalah naik kuda poni melewati padang salju dan hutan cemara.
Saat musim dingin, dan ini berdasarkan pengalaman saya, tempat wisata utama di Kashmir adalah:
- Gulmarg : Untuk ke sini butuh dua kali ganti mobil karena jalan yang menajak dan bersalju. Di sana kita bisa naik gondola dan main ski.
- Pahalgham : Atraksi utamanya adalah naik kuda poni melewati padang salju dan hutan cemara.
Tentang pengalaman main ski dan naik gondola di Gulmarg akan saya tuliskan di artikel lain. Kalau ke Kashmir di musim lain, mungkin bisa ke kebun bunga Indira Gandhi.
Demikian informasi yang bisa saya bagi tentang Kashmir. Semoga daerah ini tetap indah adanya, dan yang terpenting selalu damai. Amin.