Wednesday, 7 August 2019

Traveling ke India dan Serba-Serbi Tentang Taj Mahal

Kolam-kolam air mancur yang menurut cerita pada jaman dahulu kala digerakkan secara manual oleh tenaga manusia mungkin tertawa melihat tinkah dan ekspresi hiperbolis saya ketika untuk pertama kalinya memasuki pelataran Taj Mahal. Saya mengenal Taj Mahal ketika masih belajar IPS di Sekolah Dasar melalui RPUL, ada yang masih ingat kepangjangannya? Ada? Fix, anda semestinya sudah punya anak yang lagi sibuk-sibuknya ikut bimbel persiapan Ebtanas.

Dahulu sempat bertanya-tanya apa pasal yang membuat bangunan mirip masjid ini selalu masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Besarnya tidak terlalu gigantis jika dibandingkan dengan Candi Borobudur, misalnya, yang berpredikat sebagai candi bercorak Budha terbesar di dunia. Atau Piramida di Mesir yang hingga kini teknik pembangunannya masih menjadi PR besar para arkeolog dan cerita mitologi seru yang membungkusnya.

Saya bersyukur, karena misteri tentang Taj Mahal yang menggelayuti saya, dan mungkin sebagian orang lain, akhirnya sedikit terkuak ketika saya diberi kesempatan semesta untuk berkunjung langsung menjejaki tanahnya, dan menyentuh dinding marmer pualam halusnya. Saya mengumpulkan beberapa fakta tentang Taj Mahal mengapa bangunan ini konsisten masuk daftar UNESCO sebagai bagian dari Keajaiban Dunia.

Berikut serba-serbi Taj Mahal versi blogger kesayangan dusun tetangga ini:

1. Dibangun Atas Dasar Cinta
Tersebutlah seorang maharaja dari Mughal bernama Shah Jahan. Di suatu garis waktu baginda resah karena sudah memiliki dua orang istri namun belum juga dikaruniai sebuah anugerah yang merupakan ciri dan syarat sebuah kerajaan, yaitu putra mahkota. Hingga suatu hari, Shah Jahan jatuh cinta kepada seorang putri dari Persia bernama Mumtaz Mahal. Menikahlah mereka, dan langsung diberi beberapa keturunan yang sungguh membuat Shah Jahan senang.

Tidak heran Mumtaz Mahal memiliki tempat tersendiri di hati baginda. Sehingga sang raja membangun sebuah monumen berupa bangunan megah yang nantinya digunakan sebagai makam sang permaisuri. Menurut guide yang memandu saya, Mumtaz Mahal meninggal ketika melahirkan anak ke-14. 


2. Serba Simetris, Serba Marmer
Mungkin bukan kisah cinta mahaepik yang membuat bangunan anggun ini masuk daftar Keajaiban Dunia, tapi arsitektur dan material pembangunnya. Bayangkan kita memiliki kemampuan terbangnya Clark Kent dan terbang di atas komplek Taj Mahal, maka akan kita lihat sebuah pola simetris dari sisi mana pun arah mata angin. Mulai dari pelataran, kolam-kolam, fasade, hingga pepohonan yang tumbuhbegitu presisi jika kita tarik garis imajiner dan membagi komplek Taj Mahal menjadi dua, empat, atau delapan bagian. Sebuah kemampuan arsitektur, dan perhitungan civil engineering yang mungkin begitu spesial di tahun 1600-an.
REKOMENDASI PENGINAPAN DI KASHMIR, INDIA

Dari segi material bangunan, bangunan utama berwarna putih, sepenuhnya terbuat dari marmer terbaik dari penjuru Rajashtan, hingga Persia. Di dinding-dindingnya terdapat ukiran kaligrafi arab yang dilapisi oleh batu-batu mulia. Jadi jangan ditanya berapa biaya pembangunan Taj Mahal, sobat miskin seperti saya yang bangun kusen pintu saja mesti nabung tujuh bulan, can’t relate! Ada yang bilang kaligrafi itu adalah 99 Asma Allah (Asmaul Husna), namun guide saya mengatakan bahwa itu adalah Surat Yaasin. Entah mana yang betul, tetapi intinya, Shah Jahan ingin tempat persemayaman terakhir Mumtaz Mahal selalu dinaungi doa dan berdekatan dengan Tuhan. So sweet, kan? Kalau ada cowok yang baru antar-jemput ceweknya tiap hari terus mengeluh sudah berkorban banyak, di atas sana Shah Jahan komentar: “Becanda aje lu, jepitan jemuran...”

3. Tur Bulan Purnama atau Milky Way
Umumnya diberbagai brosur wisata, waktu terbaik mengunjungi Taj Mahal adalah pagi hari menjelang sunrise. Namun, banyak yang belum tahu bahwa Taj Mahal membuka tur malam hari. Tetapi hanya ketika bulan purnama atau ketika gugusan milky way sedang terlihat cerah di langit. Kabarnya, bangunan Taj Mahal yang terbuat dari marmer terbaik dari seluruh penjuru dunia, bisa menyerap cahaya bulan hingga tembus ke bagian dalam. Jadi Taj Mahal akan terlihat seperti transparan. Untuk tur ini pengunjung hanya diperbolehkan melihat Taj Mahal dari pelataran, Taj Mahal akan gelap gulita karena tidak ada satupun penerangan artifisial diijinkan di komplek ini.

4. Harga Tiket Masuk Yang Di Atas Rata-rata 
 Namanya juga Keajaiban Dunia, jadi wajar harga tiket masuknya di atas rata-rata tempat wisata bergenre sejarah di India. Sekadar perbandingan, Hawa Mahal di Jaipur memberi akses gratis, City Palace-nya menetapkan harga 750 rupee. Masih di Jaipur, Amber Fort mematok tiket 500 rupee. Red Fort di New Delhi berharga 500 rupee, begitu juga dengan tetangga Taj Mahal sendiri, Agra Fort. Berapa tiket masuk ke Taj Mahal? 1.300 rupee. Harga segitu kita akan mendapat akses hingga ke bagian replika makam, air mineral, dan kain sebagai pengganti alas kaki karena ketika memasuki area dalam kita wajib membuka sandal atau sepatu.

5. Aturan yang Ketat
Taj Mahal adalah identitas India, dan wahana ilmu pengetahuan bagi dunia. Sudah seharusnya pemerintah sana melindungi aset ini. Peraturan yang cukup ketat pun mesti dipatuhi. Mulai dari antrean masuk, agar lebih teratur dibagi menjadi empat kelompok. Turis asing laki-laki, turis asing perempuan, turis lokal laki-laki, dan turis lokal perempuan. Setiap bawaan pengunjung harus melewati X-Ray seperti di bandara. Jika ada barang-barang yang dilarang, petugas tidak segan menyita. Barang apa saja yang dilarang? Berikut informasi yang saya dapat:
  •  Makanan, dan minuman
  •  Charger alat-alat elektronik
  • Tripod, gimbal, atau alat bantu perekaman gambar atau video. Hanya kamera maksimal SLR atau mirrorless dan ponsel yang diizinkan

Untuk pengambilan foto atau video diizinkan kecuali di area makam. Jadi terjawab sudah, sekeras apa pun saya googling karena penasaran tidak akan pernah dijumpai foto bagian dalam Taj Mahal.

Untuk eksternalnya, pemerintah India melarang industri dibangun dalam radius tertentu dari Taj Mahal. Ini guna menghindari Taj Mahal menjadi kusam karena asap polusi.

6. Spot Foto Ratu Inggris
Sebagai negara persemakmuran Inggris, India tentu pernah dikunjungi oleh Ratu Inggris. Saya lupa pada jaman Ratu Inggris yang mana, tetapi spot foto favorit para turis yang berupa panggung tepat di tengah pelataran depan Taj Mahal, dibangun karena ketika Ratu Inggris berkunjung ke Taj Mahal beliau meminta disediakan spot terbaik untuk menikmati pemandangan Taj Mahal. 


7. Scaming 
 Ini adalah penyakit turisme di India. Bahkan di tempat wisata kelas dunia kaliber Taj Mahal saja ada celah yang bisa dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. Modus operandinya adalah para pedagang yang menawarkan sovenir dengan cara mengikuti kita ketika hendak berjalan ke luar. Mereka memaksa, dan tentu saja barang dagangannya berharga jauh lebih mahal kalau kita beli di toko oleh-oleh. Mereka tahu banyak orang Indonesia berkunjung ke Taj Mahal, jadi ketika melihat tampang Melayu, mereka dengan fasih teriak “murah, murah!” sehingga menarik simpati. Guide saya sudah mewanti-wanti, “kalau benar-benar tidak mau beli, mohon jangan sekali-sekali kontak mata sama yang nawarin dagangan. Oke?”

Demikian sedikit dari banyaknya cerita tentang Taj Mahal. Bangunan dengan kisah penuh kontras dari dulu hingga sekarang. Dibalik latarbelakang cinta, dahulu banyak budak dan pekerja yang meregang nyawa selama 22 tahun membangun bukti cinta ini. Kini, kemegahannya mesti beradu dengan berbagai masalah di sekitarnya. Mulai dari kebersihan hingga ketimpangan sosial yang kentara.

Selamat berkunjung ke Taj Mahal =)






Share:

14 comments:

  1. inin juga ke india, mdh2an bisa sampai ke sana

    ReplyDelete
  2. Jadi pengen mengunjungi taj mahal nih, budgetnya berapa yah Mas ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau hanya ke India hanya Taj Mahal, sayang banget. Sekalian ke Jaipur, dan New Delhi-nya juga. Saya waktu itu bawa 10.000 rupee sudah plus ke Kashmir exclude tiket pesawat dan biaya tour organizer.

      Fyi, 1 rupee= 250 rupiah

      Delete
  3. Keren nih mas penjelasannya,kalau boleh dirupiah in juga harganya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf lupa kasih convert currency, hehehe...

      1 rupee= 250 rupiah, by the way

      Delete
  4. duh pengen banget ke tempat ini,
    oia disini sudah gak ya nemuin makanan halal?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sana (India) malah sulit menemukan makanan yang ndak halal. Pertama karena populasi muslim lumayan banyak di sana, kedua karena banyaknya menu vegetarian. Kalau ingin makan daging-dagingan banyak resto dengan menu kambing dan ayam, tidak ada daging sapi karena sapi adalah hewan suci menurut kepercayaan orang India. =)

      Delete
  5. masuk salah satu bucket listku :). walo blm tau kapan bisa ksana. yg pasti pgn pas winter, krn aku ga kuat ama panasnya india saat summer :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas winter dinginnya lumayan Mbak. Di Agra bisa sampe 7 derajat celcius =D

      Delete
  6. benar juga ya mas, selama ini kalau saya perhatikan foto taj mahal hanya ada bagian luar, sulit menemukan foto bagian dalam atau mungkin tidak ada sama sekali, sulit kali melihat akses masuk ke dalam saja harus lewti xray,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mas. Bagian dalamnya cuma makam tok. Tindakan yang wajar lah, Taj Mahal kan bisa dibilang simbol negara.

      Delete
  7. RPUL alias Ringkasan Pengetahuan Umum Lengkap, itu memang buku legend banget, macam ensiklopedia low budget, hehe

    Saya takjub dengan arsitektur Taj Mahal--dan tidak habis pikir bagaimana orang dulu bisa membuat bangunan yang seperti itu. Sama halnya dengan Candi Borobodur dan Piramida, aksitekturnya bikin takjub sekaligus penuh misteri juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahahaha...seangkatan kayaknya kita.

      Itulah mengapa disebut keajaiban dunia. Karena kayaknya dengan teknologi jaman dulu mustahil aja gitu bikin bangunan canggig begitu.

      Delete