Tanda dewasa (atau tua) salah satunya adalah mulai malas dengerin lagu-lagu baru. Makanya seenak apapun lagu-lagu di album terbarunya Tulus, saya enggak pernah denger kalau bukan dari Instastory kawan-kawan yang memvideokan jalan tol dari point of view dashboard mobil lalu diberi sisipan lagu Hati-Hati di Jalan. Preferensi musik saya berhenti di jaman Sheila on 7, Padi, Dewa pas Dhani masih sama Maia, sampai paling jauh ya Fourtwnty, lah. Setelah itu, ya sudah, lagu-lagu kekinian saya jarang yang tau.
Ini membuat fungsi aplikasi streaming audio saya sangat jarang memutar musik. Saya lebih suka memutar siniar (podcast). Semakin bertambah usia, saya menyadari bahwa lebih asyik ngobrol daripada nyanyi, walau cuma mendengarkan. Dulu saat radio masih jaya saya pernah merasakan asyiknya mendengar obrolan tongkrongan Jimi-Buluk di siaran pagi, atau jokes-jokes receh namun relate ala Surya-Molan. Nah, karena sekarang radio lebih banyak lagu dan iklannya, maka saya beralih dengerin podcast.
Saya ada beberapa siniar langganan yang kerap menjadi teman perjalanan saya dari rumah ke kantor. Kebanyakan kreator siniar tersebut diisi oleh publik figur dan stand up komedian. Harus diakui, kemampuan stand up komedian dalam public speaking dan mengolahnya jadi humor menjadi daya tarik tersendiri untuk saya. Berikut podcast langganan saya:
1. Podcast Senggol Bacot
Konten ini saya dengerin di platform Spotify. Siniar ini berisi 4 komika Betawi yaitu David Nurbiyanto, Afif Xavi, Dicky Diffie, dan Yudha Brajamusti. Karena dibesut oleh 4 seniman Betawi, premisnya tentu saja soal keresahan sebagai suku Betawi. Atribut Betawi ini yang membuat saya tertarik sejak pertama dengerin. Karena saya juga Betawi asli. Soal tanah warisan, keluarga Betawi, politik, hingga rumah tangga sebagai orang Betawi dibahas dengan format obrolan lepas ceplas-ceplos khas Betawi. Saking dekatnya topik obrolannya dengan kehidupan saya, enggak jarang tanpa sadar saya tertawa ngakak atau mata berkaca-kaca karena terharu.
2. Podcast Berbeda Tapi Bersama
Mungkin ini siniar paling berisi daging yang saya dengerin. Pengisinya adalah Habib Husein Ja’far Al Hadar. Temanya adalah mengangkat segala sesuatu yang kalau dilihat sekilas adalah kelompok minoritas namun ada di tengah-tengah kehidupan sehari-hari kita. Misalnya pembaca kartu tarot, agama Sikh, suku-suku di Indonesia. Walaupun begitu, sentuhan dan pandangan dari balik kacamata agama dalam memandang itu semua tetap menjadi tambahan wawasan tanpa membuat kita merasa diceramahi. Secara implisit podcast ini ingin bilang kita enggak pernah sendirian di dunia ini. Siniar ini bis akita dengarkan di Noice.
3. Podcast Boba
Boba adalah akronim dari Bola Banget. Sebagai anak bola, rasanya ini podcast yang paling enak didenger. Kualitas Jerry Arvino sebagai sportcaster dan Afif Xavi sebagai komedian betul-betul perpaduan apik antara trivia-trivia dunia sepak bola dan humor satir di dalamnya. Kadang ada juga bintang tamu yang ngefasn dengan klub tertentu, mulai dari komedian hingga politikus. Episode favorit saya ketika mereka kedatangan Tsamara Amany, wonder kid dunia politik eks kader PSI. Pengetahuannya soal sepak bola bikin minder coy! Cus, ketik saja Boba di kolom pencarian Noice.
4. Podcast Hiduplah Indonesia Maya
Netizen mestinya suka dengan podcast yang satu ini. Dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono di Noice. Sebelum review isinya, saya ingin mengutarakan kekaguman saya terhadap Pandji. Ini satu-satunya podcast yang pembicaranya sendirian dan saya suka. Kapasitas Pandji Pragiwaksono sebagai salah satu public speaker terbaik di dunia hiburan tanah air sangat terlihat dari cara dia menghandle siniarnya ini. Enggak heran dia pernah didapuk jadi juru bicara salah satu calon gubernur. Di podcast-nya ini, Pandji ngomongin apa-apa yang lagi rame dan viral di dunia maya. Mulai dari review film, statement viral di medsos, dan tentu saja politik. Pandji bisa mengulik perbincangan yang sedang hits dari sudut pandang berbeda dari arus utama. Untuk yang enggak mau ketinggalan topik-topik hangat dunia maya dan keributan netizen dengan opini yang insightful, podcast ini layak masuk daftar subscribe.
5. Podcast Beban Istri
Sumpah ini podcast di Spotify kocak banget, sih. Obrolan selebtwit Renne Nesa (makmummasjid) dan komika Heri Horeh istri-istrinya bekerja sementara mereka pengangguran. Yang bikin podcast ini ‘ngena’ bukan karena relatable-nya dengan saya, tetapi karena mereka membawakannya karena sudah berdamai dengan keadaan bahwa penghasilan istri mereka lebih besar dan teratur. Jadinya ya lucu banget. Kadang ada bintang tamu juga dari kalangan selebtwit atau konten kreator lain yang jadi ‘beban istri’.
Masih ada beberapa sih podcast yang suka saya dengerin untuk menemani rute rumah-kantor. Tetapi podcast di atas yang paling sering. Kalau di akhir tahun yang lain rekap Spotify-nya lagu-lagu, kalau saya ya podcast.
Gimana, ada podcast rekomendasi lain kah? Skuy ramein, kalo rame lanjut ke Pak RT…
0 komentar:
Post a Comment