Salah satu tips penting waktu jalan-jalan ke Dufan yang bisa saya bagikan adalah: jangan pakai baju berwarna pasaran. Putih misalnya. Saat akhir pekan, theme park pertama di Indonesia ini banyak dikunjungi perusahaan yang sedang mengadakan family gathering untuk para karyawannya. Biasanya mereka sudah siap dengan seragam.
Hari itu saya secara kebetulan pakai kaus oblong putih,
warna yang sama dengan seragam salah satu rombongan sebuah korporasi. Kebetulan
pintu gerbang baru akan dibuka. Karena merasa bukan bagian dari rombongan, saya
memisahkan diri dan mengambil jalur di sampingnya yang lebih cepat. Tetapi
ketika sudah mau sampai di pintu masuk, saya ditahan petugas.
“Maaf, Pak, antri ya sama yang lain,” katanya sambil kemudian
ngomong sesuatu di HT.
“Saya bukan-,”
“Biar enak aja, Pak, sama yang lain. Mohon antri, ya, Pak.”
Untungnya setelah saya jelaskan bahwa saya sama sekali tidak
terafiliasi perusahaan yang sedang jalan-jalan ke Dufan itu, mereka mengerti
dan mempersilakan saya untuk antri langsung di mulut gerbang pemeriksaan tiket.
Hadeh, lain kali kalau jalan-jalan ke Dufan lagi kayaknya saya mau pakai kostum
macan Persija biar kelihatan beda.
Setelah masuk ke dalam, masalah belum kelar. Antrean
mengular sudah kelihatan di beberapa wahana.
“Males banget ngantrinya,” kata istri.
“Iya, udah kayak antri diskonan beras madagaskar.”
Karena pertimbangan saya dan istri bawa anak umur 2 tahun
yang kemungkinan rewel kalau ikutan antre, jadi kami memutuskan untuk upgrade
tiket Dufan menjadi fast trax. Ya nggak apa-apa deh tambah uang,
yang penting anak senang.
Untuk yang kepo berapa harga tiket fast trax, bisa cek di video Youtube saya, ya.
Setelah urusan naik kelas pertiketan beres, kami diberi
gelang oleh petugas sebagai akses untuk memasuki wahana degan privilege sebagai
berikut:
- · Mendapatkan akses khusus tanpa harus antre.
- · Mendapatkan kesempatan dadah-dadah dan memberi semangat motivasi ke pengunjung lain yang antre kepanasan.
Dengan alasan keamanan, poin 2 tidak saya lakukan.
Oke. Wahana pertama yang saya coba pada acara jalan-jalan ke
Dufan kali ini adalah Ontang-anting. Singkatnya wahana ini adalah ayunan
seperti di playground anak TK, tetapi dibikin lebih memacu adrenalin dengan
digantung cukup tinggi lalu diputar dengan kecepatan yang mungkin cukup untuk
bikin sapi gelonggongan muntah hingga kurus. Anak saya tentu belum boleh menikmati
wahana ini, jadi hanya saya sendiri karena istri otomatis harus jaga anak.
“Gimana, seru? Tensi aman?” tanya istri ketika saya baru
turun dari Ontang-anting.
“Ah, segitu doang,” jawab saya dengan lutut gemetar,
keringat dingin, dan ginjal yang sepertinya nyangkut di kerongkongan.
Berikutnya kami mencari wahana yang sekiranya anak saya juga
bisa naik. Namun, dia keburu tertidur. Kami terpaksa melipir ke wahana Ice Age
yang untungnya ada shelter-nya dengan banyak kursi panjang. Istri jaga
anak tidur, sementara saya nyobain wahana ini.
Jadi Ice Age ini adalah wahana yang terbilang baru, walau
konsepnya lama. Dulu kalau kita jalan-jalan ke Dufan, wahana ini sempat bernama
Rama-Shinta. Isinya adalah diorama kisah epos Ramayana yang tebar diskon
menjelang lebaran. Canda, deng. Maksudnya cerita yang terilhami
dari perjuangan Rama dalam menyelamatkan
Sinta seperti di kisah pewayangan.
Cara menikmati wahana ini adalah kita naik perahu menyusuri sungai
artifisial sambil disuguhi cerita dari karakter-karakter yang berbentuk patung.
Ada beberapa kejutan dan ruangan gelap di beberapa titik. Hingga terakhir kita
dikejutkan oleh jeram yang membuat baju basah sebagian. Nah, Ice Age ini juga
begitu, sama persis. Sepertinya wahana ini berganti nama sesuai franchise
yang membelinya, deh.
Setelah Ice Age, anak saya baru bangun dari tidurnya. Kami
ke kedai es krim untuk istirahat sebentar. Di depan kedai ada wahana Tornado.
Sekadar gambaran, mungkin wahana ini sepuluh kali lebih memacu adrenalin
daripada Ontang-anting. Saya kepikiran buat mencoba.
“Ma, coba cek kena serangan jantung karena secara sadar
mencoba suatu kegiatan ekstrem itu di-cover BPJS, nggak?”
Sudahlah. Saya urungkan naik Tornado karena teriakan
pengunjung yang sedang menaiki wahana tersebut teriakannya konon terdengar hingga
Kebumen.
Kalau bawa anak jalan-jalan ke Dufan, paling aman memang masuk
Istana Boneka. Sama seperti Ice Age, wahana ini juga naik perahu hanya saja
tidak ada acara kaget-kagetan dan basah-basahan. Si Pijar, anak saya, antusias
sekali. Di dalam banyak figur-figur buatan yang biasanya hanya ia saksikan di
Youtube.
Untuk bapak-bapak seperti saya, Istana Boneka adalah kesempatan
buat istirahat setelah jalan mengekplorasi Dufan dan berteduh dari panasnya
cuaca Ancol. Selain itu, juga untuk menikmati masa nostalgia dari lagu tema Istana
Boneka. Itu lagu dari saya kecil pernah jalan-jalan ke Dufan, tidak pernah
berubah. Sangat nempel di kepala.
Saran saya untuk pengelola Dufan, itu boneka bisa diganti
dengan image yang lebih kekinian tidak, sih? Dari dulu sampai sekarang
begitu-begitu saja, beberapa bahkan ada yang auranya horror pula.
Wahana lain yang ‘aman’ kalau bawa anak umur dua tahun
adalah Bianglala, alias kincir. Namun, harap pastikan anak yang dibawa cukup anteng.
Pijar keliatan senang di dua putaran awal. Di putaran ketiga dia mulai bosan.
Ketika kincir berada di puncak titik tertingginya, di mana saat itu saya bisa
melihat seluruh bagian Taman Impian Jaya Ancol, ia tiba-tiba minta turun.
Di sisa putaran Bianglala itu akhirnya saya menenangkan
Pijar terpaksa nyetelin Youtube di ponsel sebagai distraksi sambil
sekuat tenaga mengantisipasi supaya ia tidak melakukan gerakan tambahan seperti
melempar ponsel ke bawah lalu kena atlet gulat profesional.
Dikata bapaknya ini Batman kali, ya.
Jadi kesimpulannya jalan-jalan ke Dufan pakai tiket fast
trax bawa anak balita worth, atau tidak? Jawabannya bisa
dipertimbangkan setelah memperhatikan poin-poin berikut:
- · Sebagian besar wahana di Dufan mensyaratkan minimal tinggi badan untuk aman naik sebuah wahana adalah 100-120 cm.
- · Harga tiket fast trax menurut saya cukup pricey. Kalau kamu mau cobain semua wahana tanpa mikirin bawa anak, fasilitas ini sungguh sangat impactfull. Dijamin puas!
- · Gajah Blenduk tidak bisa fast trax padahal anak saya kepengen banget naik ini.
Kalian ada tips kalau mau jalan-jalan ke Dufan? Share,
dong!
0 komentar:
Post a Comment